TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Kenapa NasDem Tidak Diundang Dalam Pertemuan Bos Parpol Di Istana? Ini Jawaban Jokowi...

Laporan: AY
Kamis, 04 Mei 2023 | 20:59 WIB
Presiden Jokowi saat mengunjungi Sarinah Kamis (4/5). Foto : Setpres
Presiden Jokowi saat mengunjungi Sarinah Kamis (4/5). Foto : Setpres

JAKARTA - Absennya NasDem dalam pertemuan para bos parpol dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta pada Selasa (2/4) malam, memunculkan tanda tanya besar.

Maklum, dari tujuh parpol koalisi, hanya NasDem yang tidak diundang. Ada apa gerangan? Kenapa Presiden Jokowi tak mengikutsertakan NasDem dalam pertemuan yang dihadiri Ketua Umum PDI Perjuangan Gerindra, Golkar, PKB, PAN, dan PPP?

Ditanya begitu, Presiden Jokowi tertawa kecil.

"Ya memang tidak diundang. NasDem itu, kita kan harus bicara apa adanya ya, kan sudah memiliki koalisi sendiri. Sementara gabungan partai yang kemarin berkumpul, itu kan juga ingin membangun kerja sama politik yang lain. Mestinya, ini kan memiliki strategi besar. Masak yang di sana tahu strateginya, kan nggak seperti itu," beber Jokowi, saat mengunjungi Pusat Perbelanjaan Sarinah, Jakarta, Kamis (4/5).

Jokowi menambahkan, dalam politik, itu adalah hal yang lumrah. Wajar-wajar saja.

"Saya itu kan pejabat publik sekaligus pejabat politik. Jadi, kalau saya berbicara politik, ya boleh dong. Iya kan? Berbicara soal pelayanan publik, ya bisa dong. Memang itu tugas-tugas seorang presiden," papar Presiden ke-7 RI itu

Hanya memang, kalau sudah nanti ada ketetapan KPU, saya gitu (memperagakan aksi diam, Red)," pungkas Jokowi.

Untuk diketahui, saat ini, NasDem tergabung dalam Koalisi Perubahan bersama Partai Demokrat dan PKS.

Sementara Gerindra dan PKB, telah membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Sedangkan Golkar, PAN, dan PKB mengikat diri dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). 

Rabu (3/4), dalam pertemuan di Resto Plataran Senayan Jakarta, Golkar dan PKB bersepakat menjadi koalisi inti atau motor penggerak Koalisi Besar atau Koalisi Kebangsaan, yang merupakan gabungan dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). 

Terbentuknya koalisi inti ini disambut positif oleh PAN. Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi meyakini, terbentuknya Koalisi Kebangsaan akan memberikan nilai positif di Pilpres 2024. Mulai dari memperbesar basis sosial dan konstituen, hingga menambah suara di Pilpres 2024.

"PAN senang dan gembira, jika rencana Koalisi Besar yang disebut Koalisi Kebangsaan dapat terwujud," kata Viva dalam keterangannya, Kamis (4/5).

"Pasangan calon yang diusung memiliki potensi besar, untuk memenangkan Pilpres 2024. Pergerakan di lapangan, juga menjadi menjadi lebih efektif, dan dapat dimanfaatkan untuk pendidikan politik rakyat," jelas politisi asal Lamongan, Jawa Timur ini. (RM.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo