TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Cacar Monyet Nggak Menular Lewat Air Liur, Masyarakat Jangan Panik

Laporan: AY
Rabu, 24 Agustus 2022 | 12:41 WIB
ilustrasi cacar monyet. (Ist)
ilustrasi cacar monyet. (Ist)

JAKARTA - Masuknya cacar monyet alias monkeypox ke Indonesia membuat sebagian masyarakat ketakutan. Banyak yang khawatir, penyakit itu akan menjadi pandemi seperti Covid-19.

Presiden Jokowi pun mengingatkan masyarakat tidak panik. Soalnya, monkeypox hanya bisa ditularkan lewat sentuhan langsung. Virus itu tidak menular lewat percikan air liur alias droplet, seperti Covid-19.

“Kita tidak perlu terlalu panik,” imbau Jokowi di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, kemarin.

Yang terpenting, kata dia, Pemerintah sudah siap menghadapi monkeypox. Jokowi mengaku sudah mengeluarkan instruksi kepada jajarannya.

Pertama, eks Wali Kota Solo ini telah memerintahkan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengantisipasi penularan dengan mempersiapkan vaksin cacar monyet.

Kedua, Jokowi meminta pintu-pintu masuk ke Indonesia dari luar negeri diperketat. “Terutama untuk tempat-tempat yang interaksinya tinggi,” imbaunya.

Merujuk data World Health Organization (WHO) pada 10 Agustus 2022, terdapat 89 negara yang mencatatkan kasus cacar monyet.

Merespons instruksi Presiden, Menkes Budi Gunadi Sadikin menyatakan, Pemerintah sudah membeli vaksin cacar monyet. Vaksin itu kini sedang dalam perjalanan dikirimkan ke Indonesia.

“Pemerintah juga telah menyiapkan obat-obatan berupa antivirus,” ungkapnya.

Menurut Budi, tidak semua warga akan diberi vaksin cacar monyet. Hanya yang imunitasnya rendah yang akan divaksinasi.

Vaksin cacar monyet pun berlaku sekali seumur hidup. Tak seperti vaksin Covid-19 yang disuntikkan setiap 6 bulan sekali.

“Ini karena segmennya diberikan ke yang mungkin lebih memiliki kans kena lebih besar, terutama yang imunitasnya rendah,” tutur Budi.

Jebolan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini juga memastikan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah memiliki lebih dari 1.000 laboratorium PCR yang tersebar di berbagai provinsi.

Sama seperti Presiden, eks Direktur Utama Bank Mandiri ini juga menyatakan, cacar monyet tidak mematikan selama infeksinya hanya berada di kulit dan tak menyebabkan infeksi sekunder atau secondary infection.

“Karena itu tadi, menularnya susah sekali. Ini jauh lebih susah dibandingkan Covid,” tutur Budi.

Pencegahan cacar monyet jauh lebih mudah dibandingkan dengan virus Corona.

Masyarakat dapat menghindari penularan dengan tidak melakukan kontak fisik ke penderita atau orang dengan gejala cacar monyet.

“Hanya bisa menular secara fisik (kalau) sudah kelihatan bintik-bintik cacarnya dan cairannya,” terang eks Direktur Utama PT Inalum (Persero) itu.

Budi memperkirakan, cacar monyet yang teridentifikasi di Indonesia tidak akan menyebabkan pasien mengalami perburukan gejala hingga menyebabkan situasi fatal.

“Cacar monyet ada dua tipe, Afrika Barat sama Afrika Tengah, yang satu fatal yang satu tidak fatal. Dan biasanya yang banyak di Eropa dan yang di Indonesia itu bukan yang fatal,” bebernya.

Meski begitu, Budi belum bisa memastikan status atau kategori cacar monyet dari temuan seorang pasien di DKI Jakarta. Dia masih menunggu detail data dari tes Whole Genome Sequencing (WGS).

Pasien itu sendiri saat ini berada dalam kondisi baik. Dia hanya mengalami gejala ringan.

Budi melanjutkan, berdasarkan data terkini, dari 39-40 ribu kasus konfirmasi cacar monyet di dunia, setidaknya 12 orang yang tercatat meninggal dunia pasca terinfeksi.

Dengan demikian, fatality rate atau tingkat kasus kematian cacar monyet sangat rendah, berkisar 0,04 hingga 0,05 persen.

“Penularannya itu terjadi pada saat sudah bergejala, berbeda dengan Covid-19,” jelas mantan Wakil Menteri BUMN ini.

Dia pun bergurau bahwa cacar monyet hanya akan membuat pasien terlihat jelek, lantaran gejala klinis cacar monyet menyebabkan muncul ruam dan bintik-bintik di kulit pasien. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo