TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Memprihatinkan Nasib Keluarga Udi, Kalau Hujan Tiba Khawatir Rumahnya Roboh

Oleh: BNN
Kamis, 25 Agustus 2022 | 08:28 WIB
Tempat tinggal rumah keluarga Udi di Desa Sindangsari, Kabupaten Lebak. (tangselpos.id/bnn)
Tempat tinggal rumah keluarga Udi di Desa Sindangsari, Kabupaten Lebak. (tangselpos.id/bnn)

LEBAK—Keadaan ekonomi yang pas-pasan membuat keluarga Udi (41) dan Sanah (36) warga Kampung Parungsari, Desa Sindangsari, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak terpaksa menempati rumah reyot.

Pilunya lagi, ketika hujan tiba, rasa takut selalu menyelimuti lantaran khawatir rumah yang telah ditempatinya selama belasan tahun itu roboh. Kini mereka hanya bisa pasrah dengan keadaan tersebut.

Udi yang kesehariannya sebagai buruh serabutan dan Sanah hanya seorang ibu rumah tangga dengan dua anak tinggal di rumah berukuran  8 meter X 2 meter yang terbuat dari  kayu berdinding bilik bambu. Sementara gentingnya berbahan tanah.

Rumah katergori tidak layak huni itu kerap membuat keluarga Udi cemas. Pasalnya ketika hujan, air kerap masuk dan ketika angin kencang dikawatirkan roboh.

"Belum bisa memperbaiki, nggak ada biayanya,” ujar Udi, Rabu (24/08/2022).

“Kami tarkadang keluar dulu untuk menyelamatkan diri takutnya tiba-tiba roboh ketika hujan tiba,” sambung Udi. Kondisi dalam rumah juga tidak ada kamar.

Hanya ada dapur dan tempat tidur saja untuk empat anaknya. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari Sanah berjualan sayur yang di diambilnya dari lingkungan sekitar rumahnya seperti daung singkong, genjer dan lainya.

“Hasil jualan atau serabutan itu hanya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Kalau dibilang cukup,  belum,” katanya.

Udi mengungkapkan, terkait bantuan dari pihak pemerintah desa setempat ada, yakni terkadang sekarung beras saja. Sementara terkait bedah rumah dirinya belum pernah mendengarnya.

“Belum ada, paling sebulan sekali kadang sekarung beras, tetapi untuk bedah rumah belum ada sampai saat ini,” ujarnya.

Ketua RT Kampung Parungsari, Saepudin mengharapkan ada bantuan dari pemerintah desa atau pemerintah daerah untuk warganya tersebut.

"Saya sebelumnya sudah koordinasikan kepada pihak desa tetapi memag belum ada lagi tanggapan, terkait bedah rumah bagi keluarga bapak Udi,” katanya saat berada di Kampung Parungsari.

“Semoga empat anaknya juga segera mendapatkan bantuan agar bisa sekolah juga yah, karena mereka putus sekolah,” ungkapnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo