TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Pidato Di Dies Natalis IPB

Jokowi: Persoalan Pangan Harus Jadi Perhatian Bersama

Laporan: AY
Jumat, 02 September 2022 | 06:53 WIB
Presiden Jokowi pada sambutan Dies Natalis IPB ke-59 secara virtual. (Foto : Setpres)
Presiden Jokowi pada sambutan Dies Natalis IPB ke-59 secara virtual. (Foto : Setpres)

JAKARTA - Presiden Jokowi menyampaikan pidato secara virtual dalam Pembukaan Dies Natalis ke-59 Institut Pertanian Bogor (IPB), Kamis (1/9). Kepala Negara mengatakan, tahun ini semua negara dihadapkan pada ujian dan tantangan yang sama. Ancaman perubahan iklim, dinamika geopolitik global yang berdampak pada krisis pangan, energi dan finansial, disusul dengan krisis kemanusian. Sejumlah 345 juta penduduk dunia di 82 negara mengalami kerawanan pangan yang sangat serius.

Jokowi menerangkan, berbagai krisis ini berdampak pada kenaikan indeks harga pangan global mencapai rekor tertinggi. Biaya logistik di jalur laut juga meningkat tiga kali lipat. Hal ini berdampak pula pada kenaikan biaya produksi pupuk dan pada peningkatan produksi pangan dan pertanian.

Karena itu, ia berpesan agar persoalan pangan dan pertanian harus menjadi fokus perhatian semua pihak. “Perguruan tinggi harus merespons tantangan ini dengan menciptakan ekosistem yang kondusif bagi tumbuhnya kreativitas dan inovasi. Ikut mendukung hilirisasi industri dan mencetak lebih banyak sosok techno dan sociopreneur,” ucap Jokowi, seperti dikutip ipb.ac.id.

Jokowi melanjutkan, dies natalis ini menjadi momentum yang tepat bagi IPB untuk berdiri terdepan menyelesaikan masalah-masalah pangan dan pertanian di Indonesia. “IPB University harus menghasilkan lebih banyak inovasi, memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa, mewujudkan ketahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan,” kata Jokowi.

Menurutnya, sudah saatnya potensi besar di sektor pangan dikembangkan lebih optimal dengan berbagai inovasi. Sehingga menghasilkan produk-produk pangan substitusi yang kompetitif dan berdaya saing.

Jokowi melanjutkan, sumber-sumber pangan lokal harus dikembangkan untuk mengurangi ketergantungan pada satu jenis komoditas pangan tertentu. Ujungnya adalah menciptakan kemandirian pangan di setiap daerah di berbagai wilayah Indonesia.

Ia menugaskan IPB untuk mengembangkan riset agromaritim untuk menghasilkan inovasi tepat guna demi membangun sistem pangan yang tangguh. “IPB University harus terus meneruskan inovasi-inovasinya untuk menghasilkan varietas unggul dan diversifikasi pangan berbahan baku lokal. Menyebarluaskan inovasi ke seluruh pelosok Indonesia. Memperluas kemitraan dengan berbagai stakeholder,” imbuhnya.

Jokowi juga berpesan, IPB harus mampu mengembangkan program studi kekinian dan kurikulum yang adaptif. Mengembangkan ilmu-ilmu baru yang relevan dengan masa kini dan masa depan.

Ia juga meminta IPB untuk menyiapkan early warning zoonosis untuk menghadapi wabah penyakit infeksius yang bersumber dari hewan. Terlebih penyakit zoonosis diprediksi akan terus meningkat, sehingga harus dipelajari lebih dalam untuk mengurangi ancaman yang membahayakan manusia dan menekan risiko atas dampak yang diakibatkan.

“IPB University telah banyak menghasilkan riset berkualitas. Riset-riset yang dibutuhkan masyarakat dan riset-riset yang disambungkan dengan industri menjadi solusi atas berbagai persoalan-persoalan masyarakat. Oleh karena itu, terus perkuat komitmen dan inovasi untuk menjadi perguruan tinggi yang produktif dan terpercaya. Perguruan tinggi yang berbasis pertanian, kelautan dan biosains tropika serta terdepan dalam mewujudkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan rakyat,” ujarnya. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo