TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Guna Menekan Kerugian, Perajin Tempe di Pandeglang Memperkecil Ukuran

Oleh: BNN
Minggu, 18 September 2022 | 13:34 WIB
Perajin tempe. (Ist)
Perajin tempe. (Ist)

PANDEGLANG – Untuk mengurangi risiko kerugian, dari dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). pegusaha tempe di Kabupaten Pandeglang, mensiasati ukuran tempe yang dijualnya.

Seorang perajin tempe, Marta mengaku, terdampak oleh kenaikan BBM. “Semenjak BBM naik, kami kewalahan memproduksi tempe,” keluh Marta, Jumat (16/9/2022).

Sebab katanya, dengan naiknya harga BBM telah membuat harga kedelai mengalami kenaikan signifikan. Sehingga ungkap dia, membuat omset penjualan mengalami penurunan.

“Harga kedelai naik akibat dari imbas kenaikan BBM. Tentu saja kami sangat mengeluh dengan kondisi saat ini karena omset kami mengalami penurunan,” katanya.

Dijelaskannya, harga kedelai saat ini tembus dengan harga Rp12.600/Kg. Dinilainya, harga itu sangat mahal dan tak sebanding dengan harga jual tempe hasil produksinya.

“Harga kedelai sekarang mencapai Rp.12.600 ribu, bisanya harga normal itu hanya Rp.12.000 ribu. Harga yang sekarang tak sebanding dengan harga jual tempe,” keluhnya lagi.

Kerugian itu dialami karena harga tempe tak bisa mengalami kenaikan dan tetap harga jualnya hanya Rp 5 ribu/batang.

“Jual kita tempe Rp.5.000 ribu satu batangnya tetep kita gak naikin harga, walaupun kedelai naik,” pungkasnya.

Untuk mensiasati supaya tak mengalami kerugian, karena harga tempe tak bisa dinaikkan, para pengrajin tempe mengakalinya dengan mengecilkan ukurannya.

“Paling kita kecilkan ukuran aja, kan dinaikin gak bisa. Kalau ukurannya seperti biasannya kami bakal rugi banyak,” pungkasnya.

Ia berharap, Pemerintah dapat mengendalikan harga kedelai agar bisa turun kembali.

“Pengennya yah harga kedelai bisa turun lagi kaya biasanya. Karena kenaikan ini bikin kita pusing untuk mengaturnya, terus omset juga turun. Bantuan BLT BBM pun saya nggak dapat,” tandasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo