Wamenaker Noel Jadi Tersangka, Golkar Prediksi Belum Ada Reshuffle Kabinet

JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar, Muhammad Sarmuji memprediksi tidak ada reshuffle kabinet dalam waktu dekat. Sekalipun, Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer alias Noel dicokok Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar, Muhammad Sarmuji ditangkapnya Noel atas dugaan tindakan haram tidak cukup menjadi indikator kuat dirombaknya komposisi Kabinet Merah Putih.
Sekalipun begitu, Sarmuji menegaskan, urusan pergantian anggota kabinet menjadi wewenang mutlak Presiden Prabowo. Golkar menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Prabowo terkait posisi Wamenaker yang kosong lantaran diduga melakukan rasuah.
"Bukan indikator kuat (reshuffle)," kata Sarmuji di Jakarta, Minggu (24/8/2025).
Presiden Prabowo, kata dia, akan menimbang situasi apakah jabatan Wamen perlu diisi segera atau tidak. "Kalau bagi kami diisi boleh, nggak diisi jiga tidak apa-apa," ucap Sarmuji.
Sebelumnya, pasca operasi tangkap tangan (OTT) Wamenaker Noel oleh KPK, mencuat kabar wacana reshuffle kabinet. Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad tidak mau menjawab rumor reshuffle kabinet.
"Kalau ini (reshuffle kabinet) lebih baik ditanya kepada Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), mungkin lebih tepat," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (21/8/2025).
Namun, Wakil Ketua DPR ini memastikan, Presiden Prabowo tidak pandang bulu dalam semangat antikorupsi. Terlebih, kata dia, jika ada kabinetnya yang melakukan tindakan rasuah.
Pasti presiden tidak akan melindungi. Bila ada memang terbukti pembantu-pembantunya melakukan hal-hal perbuatan yang tidak terpuji,” pungkasnya.
Diketahui, Wamenaker Immanuel Ebenezer alias Noel telah ditahan KPK setelah ditetapkan tersangka saat terjaring OTT pada Rabu (20/8/2025). Ketua Relawan Prabowo Mania itu diumumkan sebagai tersangka dan ditahan KPK pada Jumat (22/8).
Beberapa jam berselang, Prabowo meneken surat keputusan presiden terkait pencopotan Noel dari jabatan Wamenaker. Sejurus kemudian, Mensesneg Prasetyo Hadi memastikan Wamenaker Noel akan diganti dari jabatannya.
"Apabila nanti terbukti, maka akan secepatnya dilakukan pergantian," kata Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (21/8/2025).
Terkait peluang reshuffle atau perombakan kabinet Merah Putih, Prasetyo belum bisa memastikannya. Dia mengatakan, kemungkinan Prabowo akan menunjuk pejabat sementara atau Ad Interim untuk jabatan Wamenaker nantinya.
"Ya bisa jadikan seperti itu (dikosongkan), tidak kemudian langsung otomatis ketika salah satu pejabat karena ini wakil ya, kecuali menteri. Kalaupun menteri juga mekanisme itu kan tidak kemudian selalu otomatis langsung hari itu juga dilakukan pergantian," tutur dia.
Sementara, Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno menilai, peristiwa OOT Wamenaker menjadi momentum bagi Presiden Prabowo untuk mereshuffle kabinet.
Kasus OTT ini bisa jadi momen melakukan reshuffle. Pertama, tentu mengganti posisi Wamenaker yang sudah tersangka," kata Adi di Jakarta, Minggu (24/8/2025).
Adi menilai, OTT Wamenaker harus menjadi alarm bagi anggota Kabinet Merah Putih. Dia mengatakan, mekanisme reward and punishment sudah bisa diterapkan kepada para pembantu presiden.
"Momen berbenah bagi para pembantu presiden yang tak performance, diganti dengan yang lebih bisa diandalkan," tandasnya.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 12 jam yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu