TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Jakarta Adem Lagi, Perusuh-Penjarah Mulai Ditangkapin

Reporter & Editor : AY
Rabu, 03 September 2025 | 08:48 WIB
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Foto : Ist
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Foto : Ist

JAKARTA - Jakarta adem lagi. Setelah beberapa hari diwarnai kericuhan dan penjarahan, situasi ibu kota, berangsur normal. Warga kembali beraktivitas, transportasi umum beroperasi seperti biasa, toko-toko juga buka lagi. Di sisi lain, aparat kepolisian mulai menyelidiki tindakan anarkis dalam rentetan aksi tersebut. Para perusuh dan penjarah mulai ditangkapin satu persatu. 

 

Selasa (2/9/2025) pagi, suasana Jakarta sudah jauh berbeda dibanding akhir pekan lalu. Lalu lintas di Bundaran Hotel Indonesia (HI) kembali lancar. Trotoar ramai pejalan kaki, TransJakarta beroperasi penuh, dan MRT yang sempat rusak karena aksi anarkis kini kembali berfungsi.

 

Di sekitar DPR RI, lalu lintas Semanggi–Slipi lancar. Tidak ada penutupan Jalan Gatot Subroto. Petugas Bina Marga mulai melepas separator TransJakarta yang sebelumnya dipasang untuk mengamankan aksi. Meski coretan bekas demo masih terlihat, situasi tetap terkendali.

 

Pelayanan publik juga kembali normal. Polres Metro Jakarta Timur yang sempat rusak akibat ricuh, mulai melayani masyarakat meski sarana-prasarana dalam tahap perbaikan.

 

Polda Metro Jaya mencatat, sejak 25–31 Agustus 2025, sebanyak 1.240 orang ditangkap dalam aksi unjuk rasa di sekitar kompleks DPR/MPR/DPD. Dari jumlah itu, 611 orang dewasa dan 629 anak-anak.

 

Rinciannya, 357 orang ditangkap pada 25 Agustus, 814 orang pada 28–29 Agustus, serta 69 orang pada 31 Agustus. Sebanyak 1.113 orang sudah dipulangkan, sisanya masih diproses hukum.

 

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyebut, 22 orang di antaranya positif narkoba. 14 orang menggunakan sabu, 3 ganja, dan 5 benzoat. Polisi juga menerima sembilan laporan pidana dan menetapkan 10 tersangka, sembilan di antaranya sudah ditahan.

 

Selain itu, ada 38 pelaku kerusuhan di sekitar DPR/MPR RI yang ditahan karena melempar molotov, membakar motor, merusak halte TransJakarta, hingga menyerang aparat. Mereka dijerat pasal berlapis, mulai dari penghasutan, perusakan, hingga melawan petugas.

 

"Jadi perusuh-perusuh ini, pelaku-pelaku anarkis ini atau orang-orang yang melakukan anarkis, pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab ini, ini berbeda halnya dengan pihak-pihak yang sebelumnya kami apresiasi sudah menyampaikan pendapat," tegas Ade Ary di Jakarta, Selasa (2/9/2025).

 

Aksi mereka beragam, ada yang menghajar kepolisian pakai bambu, merusak mobil pejabat kementerian hingga kacanya pecah, dan membakar motor di gerbang Pancasila belakang DPR. Bahkan, ada yang menyerang Polsek Cipayung dan merusak halte TransJakarta di depan mal, Jalan Sudirman, dengan bom molotov.

 

"Selanjutnya, penyidik masih terus melakukan pendalaman, mengembangkan kasus ini, dan apabila ada perkembangan terhadap penyidikan kasus ini, akan kami sampaikan lebih lanjut," tandasnya.

 

Tentara Nasional Indonesia (TNI) ikut mengamankan ibu kota. Kodam Jaya bersama Polri menggelar patroli skala besar di kawasan vital Jakarta.

 

Panglima Kodam Jayakarta Mayor Jenderal TNI Deddy Suryadi mengatakan patroli ini untuk menjamin keamanan warga. "Kami lakukan partoli bersama Polri menjaga keamanan dan kenyamanan," ujar Mayjen Deddy kepada awak media di Jakarta, dikutip Selasa (2/9/2025).

 

Patroli dipimpin langsung perwira TNI, melibatkan ratusan prajurit lengkap dengan motor trail, truk, kendaraan taktis, hingga ambulans. Rutenya meliputi Medan Merdeka Barat, Thamrin, Sudirman, Pondok Indah, Mampang, Menteng, hingga Istana Negara. Warga menyambut antusias saat iring-iringan pasukan melintas.

 

Patroli skala besar digelar dua kali sehari, pagi dan sore, sampai situasi benar-benar kondusif.

 

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan kondisi ibu kota sudah kembali normal usai aksi unjuk rasa yang sempat membuat Jakarta mencekam beberapa hari terakhir.

 

Hal itu disampaikan saat mengunjungi Universitas Jakarta Internasional (UNIJI) di Gedung Jakarta International Tower, Selasa (2/9/2025). “Saya hadir hari ini sekaligus ingin menunjukkan kepada publik bahwa Jakarta sekarang sudah normal kembali. Ini yang penting,” ujar Pramono.

 

Pemprov DKI langsung melakukan percepatan pemulihan. Seluruh layanan transportasi publik seperti MRT, Transjakarta, dan LRT kembali beroperasi sejak Senin (1/9/2015). Bahkan, layanan transportasi milik Pemprov itu digratiskan hingga 8 September, seiring perbaikan halte dan stasiun yang rusak.

 

Sekarang ini semua yang menggunakan transportasi yang dimiliki atau dikelola Pemerintah Jakarta, baik Transjakarta maupun MRT, kami gratiskan sampai tanggal 8 September,” jelasnya.

 

Tercatat, 22 halte Transjakarta dan satu stasiun MRT terdampak kerusuhan, dengan Halte Senen menjadi salah satu yang paling parah.

 

Pramono juga mengapresiasi kerja sama pemerintah dan masyarakat dalam memperbaiki fasilitas yang rusak. Menurutnya, keterlibatan warga menunjukkan rasa memiliki dan semangat gotong royong. Dia mencontohkan gerakan Jaga Jakarta yang kini ditiru kota lain seperti Surabaya dan Kediri.

 

“Saya bersyukur gotong royong di Jakarta muncul lagi dan kuat sekali. RT/RW dan tokoh masyarakat berkumpul, mereka mendeklarasikan jaga kampung masing-masing,” katanya.

 

Kebersamaan itu, lanjut Pramono, menjadi kekuatan Jakarta untuk bangkit dan kembali normal. “Sekarang, karena kerja keras dan gotong royong, hampir semua orang kaget kok Jakarta sudah kelihatan normal. Apalagi hari ini,” tandasnya.

Komentar:
ePaper Edisi 03 September 2025
Berita Populer
01
Beredar Pesan Rencana Demonstrasi

TangselCity | 2 hari yang lalu

02
05
Wabup Iing Minta Maaf Kepada Seluruh Masyarakat

Pos Banten | 1 hari yang lalu

07
Laga Persib Vs Borneo Ditunda

Olahraga | 2 hari yang lalu

09
Presiden Prabowo Bertolak ke Beijing

Nasional | 8 jam yang lalu

10
MUI Tangsel: Silahkan Demo, Tapi Jangan Anarkis

TangselCity | 1 hari yang lalu

GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit