Bentuk Tim Reformasi Polri, Kapolri: Kita Selalu Buka Ruang Untuk Perbaikan

JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi membentuk Tim Reformasi Polri. Jenderal Sigit menegaskan, Korps Bhayangkara selalu membuka ruang untuk perbaikan.
Pembentukan tim ini tertuang dalam Surat Perintah bernomor Sprin/2749/IX/2025 yang diteken pada 17 September lalu. Dari Mabes Polri di Trunojoyo, 52 perwira tinggi dan menengah dipanggil. Kapolri duduk sebagai pelindung, Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo sebagai penasihat, dan Kalemdiklat Komjen Chryshnanda Dwilaksana sebagai ketua tim.
Kapolri sadar, sorotan terhadap institusi yang dipimpinnya makin kencang. Kasus pungutan liar, diskriminasi hukum, hingga gaya hidup aparat, telah menjadi isu sehari-hari.
Kami selalu membuka ruang untuk melakukan perbaikan. Dengan adanya harapan dibentuknya Komisi Reformasi Kepolisian, Polri juga menyiapkan tim internal untuk mengevaluasi seluruh program yang sudah berjalan,” ujar Kapolri saat menghadiri kegiatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Jakarta Selatan, Senin (15/9/2025).
Kapolri menjelaskan, tim internal itu akan mengevaluasi seluruh program Polri. Mulai dari tata organisasi, pola pengawasan, hingga layanan kepada masyarakat. Dia menekankan, masukan dari akademisi, pakar, maupun masyarakat, akan menjadi bahan penting yang ditelaah tim sebelum ditindaklanjuti.
Kapolri juga berharap, semua keluhan publik yang selama ini bergema bisa dijawab dengan langkah nyata. “Itu bagian penting yang harus segera kita lakukan perbaikan,” tegasnya.
Dari sisi kelembagaan, Polri menempatkan agenda ini dalam kerangka besar Grand Strategy Polri 2025-2045.
Menurut Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, pembentukan tim reformasi adalah tindak lanjut Polri untuk bekerja sama dengan Pemerintah dan pemangku kepentingan lain.
“Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah memerintahkan kepada staf dan jajarannya sebagai langkah responsibilitas dan akuntabilitas,” ujar Trunoyudo dalam keterangannya, Senin (22/9/25).
Pendekatan yang dipilih bersifat sistematis, melibatkan seluruh satuan kerja dan wilayah, agar akselerasi transformasi bisa tercapai sesuai harapan publik. Bagi Polri, transformasi ini tidak hanya urusan memperbaiki layanan, tetapi juga menyangkut visi jangka panjang.
Proses dan tujuan mendasar dan luas yang melibatkan seluruh satuan kerja dan wilayah berdasarkan visi strategis (Grand Strategy Polri 2025 -2045)” ungkapnya.
Sementara, Ketua DPR Puan Maharani menilai pembentukan tim reformasi adalah kesempatan besar untuk melakukan pembenahan menyeluruh. Puan menekankan pentingnya transformasi yang tidak hanya menyentuh internal, tetapi juga berdampak keluar, yakni kepada masyarakat luas.
Menurutnya, jika proses ini berjalan konsisten, citra Polri di mata publik akan ikut terangkat. “Kami berharap tim transformasi ini betul-betul bisa mentransformasi Polri secara baik, dari dalam maupun ke luar,” ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/9/2025).
Dukungan juga datang dari Komisi III DPR, mitra kerja resmi Polri. Anggota Komisi III Soedeson Tandra menyebut langkah Kapolri sebagai sinyal positif bahwa Polri mau berbenah.
“Harapannya, reformasi ini benarbenar bisa membawa Polri ke step berikutnya,” kata Soedeson Tandra di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (22/9/2025).
Meski disebut hanya untuk internal, Tandra meminta agar tim tersebut tetap transparan. Mulai dari transparan kebijakan, tindakan maupun anggaran.
Komisi III, lanjutnya, akan memastikan fungsi pengawasan dijalankan secara ketat. “Yang penting transparansi,” tegasnya.
Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto mengatakan, setiap upaya perbaikan patut didukung.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto juga telah menunjuk Komjen (Purn) Ahmad Dofiri sebagai Penasihat Khusus Presiden bidang Keamanan dan Reformasi Kepolisian. Tak berhenti di situ, Istana tengah menyiapkan Komite Reformasi Kepolisian sebagai wadah evaluasi lebih luas.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi mengatakan, susunan Komite Reformasi itu kini sedang disusun dan akan diisi oleh berbagai kalangan. Meski belum merinci namanama, ia menegaskan pemerintah serius mendorong reformasi Polri berjalan paralel dengan agenda internal di tubuh Bhayangkara.
Pos Banten | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu