TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

Gunakan Jurus Sumitronomics, Purbaya Kejar Ekonomi 8%

Reporter & Editor : AY
Rabu, 24 September 2025 | 09:47 WIB
Menkeu Purbaya. Foto : Ist
Menkeu Purbaya. Foto : Ist

JAKARTA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menargetkan Indonesia mampu mengejar pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen. Untuk mencapai target tersebut, mantan Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu, akan menggunakan jurus Sumitronomics.

 

Untuk pertama kalinya, Purbaya berbicara sebagai Menkeu di Rapat Paripurna DPR, Selasa (23/9/2025). Kehadirannya di Senayan dalam rangka pengambilan keputusan terhadap RUU tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Dalam pidatonya di hadapan anggota DPR, Purbaya menegaskan situasi global masih dirundung ketidakpastian. Padahal, Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menargetkan ekonomi tumbuh 8 persen.

 

Ia terus mencari strategi yang tepat untuk mencapai target tersebut. Pilihannya jatuh pada Sumitronomics, gagasan pembangunan ekonomi yang diyakini mampu membawa Indonesia menjadi negara maju.

 

“Strategi pembangunan Indonesia berbasis pada Sumitronomics yang berlandaskan tiga pilar utama, yaitu pertumbuhan ekonomi tinggi, pemerataan pembangunan, dan stabilitas nasional yang dinamis,” ujar Purbaya.

 

Sebagai informasi, Sumitronomics merupakan buah pemikiran begawan ekonomi Prof. Sumitro Djojohadikusumo, ayah Presiden Prabowo Subianto. Inti gagasannya menekankan kemandirian ekonomi dan peran negara sebagai penggerak ekonomi.

 

Menurut Purbaya, merealisasikan pilar tersebut membutuhkan mesin ekonomi yang berjalan seirama, yaitu kebijakan fiskal, sektor keuangan, dan perbaikan iklim investasi. Jika ketiganya bergerak bersama, ekonomi diyakini bisa tumbuh di atas 6 persen dalam waktu dekat.

 

“Dengan konsistensi menjaga keselarasan mesin-mesin pertumbuhan, dapat mencapai 8 persen dalam jangka menengah,” kata Purbaya.

 

Ia menekankan, APBN akan menjadi katalis dalam mendukung sektor swasta sebagai motor penggerak utama. Sektor bernilai tambah tinggi juga terus diperkuat guna menjaga ketahanan ekonomi nasional.

 

Sektor yang dimaksud Purbaya meliputi pertanian, industri manufaktur, padat karya, dan pariwisata. Menurutnya, sektor-sektor ini mampu menciptakan lapangan kerja besar dan memberikan dorongan kuat bagi perekonomian.

 

“Danantara diperkuat perannya untuk akselerasi investasi di sektor-sektor produktif dan bernilai tambah tinggi serta memperkuat posisi Indonesia dalam global value chain,” terangnya.

 

Di sisi keuangan, Pemerintah tengah menggenjot likuiditas melalui penempatan dana Rp 200 triliun di Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Tujuannya, agar pendanaan murah tersedia dan kredit bisa tumbuh lebih tinggi, sehingga mendorong konsumsi dan investasi.

 

Sementara itu, untuk memperbaiki iklim investasi, Pemerintah menempuh langkah deregulasi, terutama pada perizinan. “Saat ini akan dibentuk Satgas Percepatan Program Strategis Pemerintah yang akan monitor, evaluasi, dan melakukan debottlenecking koordinasi lintas sektor,” beber Purbaya.

 

Kejar Penunggak Pajak

 

Selain menggenjot investasi, Purbaya menegaskan akan mengejar kepatuhan pajak. Ia memastikan, 200 penunggak pajak yang telah diputus bersalah akan melunasi utang senilai Rp 60 triliun tahun ini. “Dalam waktu seminggu akan saya paksa bayar,” tegas Purbaya.

 

Ia menambahkan, bila para penunggak pajak tak segera melunasi kewajiban, bisnis mereka bakal terganggu. “Jadi tahun ini pasti masuk,” ujarnya.

 

Namun, Purbaya juga menjanjikan perlakuan adil. Jika kewajiban telah dipenuhi, para wajib pajak tidak akan lagi diganggu Direktorat Jenderal Pajak (DJP). “Nanti saya buka channel khusus untuk pengaduan masalah itu,” janjinya.

 

Sementara, Anggota Komisi XI DPR, Puteri Anetta Komarudin menilai, gagasan Purbaya masih sangat relevan dengan kondisi saat ini. Ia menilai konsep tersebut bisa menjadi pilar penting untuk meraih target pembangunan.

 

Namun, Puteri menekankan, perlunya upaya ekstra menghadapi tantangan struktural. Mulai dari meningkatkan produktivitas, revitalisasi industri, memperkuat kualitas SDM, memastikan efisiensi birokrasi, hingga memperbaiki iklim investasi.

 

Menurutnya, seluruh mesin pertumbuhan perlu bergerak bersama. Tidak hanya fiskal, tetapi juga moneter dan sektor jasa keuangan. Semua harus dipacu secara sinergis, termasuk motor dari sektor swasta.

 

Sementara itu, Direktur NEXT Indonesia, Herry Gunawan menyebut, investasi adalah kunci untuk mencapai pertumbuhan tinggi. Ia mengingatkan, kesejahteraan masyarakat juga harus dijaga agar tidak menurun.

 

Selain itu, ia menekankan pentingnya pemilihan sektor usaha yang memiliki multiplier effect besar. Bukan hanya terhadap perekonomian, tetapi juga penyerapan tenaga kerja.

Komentar:
ePaper Edisi 24 September 2025
Berita Populer
02
Ratusan Wanita Muda Di Pandeglang Jadi Janda

Pos Banten | 2 hari yang lalu

04
Kemudikan Mobil, Anak 15 Tahun Tabrak 3 Motor

TangselCity | 2 hari yang lalu

07
08
Deden Deni Resmi Pimpin PJSI Tangsel

TangselCity | 2 hari yang lalu

GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit