TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Demokrat Pikirkan Opsi Lain, Koalisi Anies Terancam Retak

Laporan: AY
Rabu, 24 Mei 2023 | 08:35 WIB
Ketua Bapilu Partai Demokrat. Foto : Ist
Ketua Bapilu Partai Demokrat. Foto : Ist

JAKARTA - Karena belum fix meramu siapa bakal pendamping Anies Baswedan, Koalisi Perubahan yang terdiri dari NasDem, Demokrat dan PKS, terlihat goyang kesolidannya. Saling ancam dan gertak mulai nampak. Kalau begini terus, koalisi ini terancam bubar.

Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief menyatakan, deklarasi capres-cawapres bagi Demokrat sangat penting, karena berkaitan erat dengan pemenangan Pilpres maupun Pileg 2024.

Dengan kondisi Koalisi Perubahan yang belum juga melakukan deklarasi capres-cawapres, elektabilitas Demokrat mulai tergerus. Berdasarkan survei Litbang Kompas, elektabilitas Demokrat saat ini turun 0,7 persen dibanding pada Januari 2023.

Andi Arief memberi target agar Koalisi Perubahan segera melakukan deklarasi cawapres di Juni 2023. Jika tidak, Demokrat akan memikirkan opsi lain menuju Pilpres 2024.

“Kalau Bulan Juni tak akan ada deklarasi, maka akan sulit buat partaipartai pendukung seperti NasDem, PKS, dan Demokrat. Ya, artinya bahwa kemungkinan-kemungkinan opsi lain juga akan dipikirkan,” ucapnya, kemarin.

Dalam survei Litbang Kompas, Demokrat sukses berada di tiga besar. Namun, elektabilitas turun. Pada survei Januari 2023, elektabilitas Demokrat mencapai 8,7 persen, berada di bawah PDIP yang memperoleh 22,9 persen dan Gerindra 14,3 persen.

Sementara, dalam survei Mei, elektabilitas Demokrat tinggal 8,0 persen, jauh di bawah PDIP yang mencapai 23,3 persen dan Gerindra yang sebesar 18,6 persen.

Andi menyebut, pihaknya masih mempelajari alasan elektabilitas partainya mengalami penurunan. Sebab, hal itu membuatnya bingung, apalagi tidak ada kesalahan yang diperbuat oleh partai yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini.

“Ini sedang kita pelajari bersama, karena penurunan ini tentu pasti ada penyebabnya ya. Sedang kami pelajari. Rasanya kami tidak banyak lakukan kesalahan, kecuali memang koalisi belum terbentuk,” ujar dia.

Mendengar keluhan Andi Arief ini, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali malah seakan menyindir. Dia menyebut, Demokrat seperti mengancam akan keluar agar AHY bisa ditetapkan sebagai cawapres pendamping Anies.

Bisa jadi karena ketidakpastian AHY jadi wapres, atau dia (Andi Arief) ingin mengatakan bahwa kalau Anies tidak dengan AHY, kami akan keluar,” kata Ahmad Ali, kemarin.

Sejak awal Koalisi Perubahan dibentuk, Ali menegaskan, semua partai sepakat untuk menyerahkan urusan cawapres kepada Anies. Sehingga anggota koalisi tidak berhak memaksa ketua umumnya menjadi cawapres.

Soal turunnya elektabilitas Demokrat, Ali menegaskan, tidak ada kaitannya dengan deklarasi cawapres Koalisi Perubahan. Dia menyatakan, semua partai mengalami pasang surut elektabilitas.

Termasuk Partai NasDem. Dia pun meminta Andi Arief tidak mengeluarkan pernyataan yang membuat kegaduhan di internal Koalisi Perubahan. Apalagi sampai menyebabkan keretakan.

“Sebaiknya semua kader atau parpol konsisten saja dengan pernyataan tunduk ketumnya,” pungkas Ali.

Juru Bicara PKS Muhammad Kholid menyebut, partainya sampai saat ini masih solid mendukung Anies. Dia mengatakan, pengumuman cawapres memerlukan kajian yang matang. Oleh karena itu, tidak perlu buru-buru melakukan deklarasi.

“Karena kita mencari sosok yang terbaik dari yang terbaik dan memiliki elektabilitas yang tinggi, berpeluang menang,” tuturnya.

Jika Demokrat mau mengambil opsi lain, Kholid mengatakan, PKS akan menghormati langkah tersebut. Namun, dia menegaskan, PKS akan tetap berjuang bersama NasDem dalam koalisi. “Insya Allah, PKS akan komitmen,” pungkasnya.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah turut menanggapi pernyataan Andi Arief ini. Dia bilang, sebenarnya elektabilitas Demokrat secara konsisten mengalami peningkatan sebelum adanya wacana pengusungan Anies.

Sehingga, kurang tepat, jika Andi Arief mengaku suara Demokrat turun akibat Koalisi Perubahan belum mengusung cawapres.

“Pernyataan Andi Arief tidak cukup kuat gambarkan penyebab turunnya elektabilitas partai dan belum tentu Demokrat turun. Dalam catatan IPO, masih dalam kondisi stabil di 4 besar,” ungkapnya. (RM.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo