TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Atasi Permasalahan Sampah, Tangsel Kini Miliki Mesin Insinerator yang Siap Beroperasi

Laporan: Rachman Deniansyah
Kamis, 14 Desember 2023 | 14:53 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

PONDOK AREN - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) kini telah memiliki mesin insinerator atau Hydrodrive Incinerator yang akan menjadi jawaban dalam hal penanganan sampah di wilayahnya. 

Teknologi ramah lingkungan tersebut baru saja diresmikan di Intermediate Treatment Facility (ITF) Kota Tangsel, Parigi, Pondok Aren, Kamis (14/12/2023). 

Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan mengatakan, sampah merupakan persoalan krusial yang harus ditangani oleh sebuah daerah.

"Sebuah kota yang lestari, maju, dan modern, adalah kota yang mampu menangani permasalahan krusial, yaitu sampah," ujar Pilar. 

Oleh karena itu, lanjut Pilar, Pemkot Tangsel melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menghadirkan mesin insinerator yang kini siap beroperasi. 

Keberadaan teknologi ramah lingkungan ini, diharapkan dapat menjadi jawaban atas persoalan sampah yang selama ini menjadi problematika di wilayah termuda se-Banten ini. 

"Bagaimana menangani masalah sampah yang cukup banyak tanpa membuangnya ke landfill (TPA-red) Cipeucang," imbuhnya. 

Upayanya pun tak sampai di situ, Pilar menyebut, pihaknya masih akan berupaya untuk menghadirkan fasilitas waste to energy di TPA Cipeucang. Sehingga sampah yang menumpuk, nantinya dapat dikonversi menjadi energi. 

"Tujuan akhirnya kita mau membangun waste to energy yang akan kita bangun di TPA Cipeucang. TPA Cipeucang ke depan sudah tidak lagi menerima pembuangan sampah landfill. Untuk menuju itu kita harus mempunyai teknologi seperti ini (insinerator)," ungkapnya. 

Lebih lanjut, Kepala DLH Kota Tangsel, Wahyunoto Lukman mengungkapkan, keberadaan mesin insinerator ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk menggapai misi Kota Tangsel. 

"Membangun kota yang lestari. Untuk menangani dan menyelesaikan persoalan lingkungan hidup, khususnya sampah," jelas Wahyu. 

Sebab, kata Wahyu, produksi sampah di Tangsel kini mencapai 1.000-1.200 ton per hari. 

"Tentu ini menjadi persoalan yang serius. Kami terus berupaya untuk memberikan solusi. Salah satunya dengan terwujudnya teknologi yang ramah lingkungan dalam menangani sampah, hadirnya teknologi hydrodrive Incinerator ini di wilayah Kota Tangsel," ungkapnya. 

Selain menghadirkan teknologi pengolahan sampah ramah lingkungan, Wahyu menyebut pihaknya juga telah melakukan berbagai upaya lain, mulai dari hulu hingga ke hilir. 

"Dari hulu kita selalu sosialisasi untuk merubah budaya dan membiasakan perilaku hidup bersih dan peduli sampah, kita juga membentuk bank sampah. Memilah dari rumah kemudian menghidupkan sirkuler ekonomi dari sampah yang bisa didaur ulang. Kemudian pada tingkat menengah kita ada TPS3R yang juga menangani sampah. Kemudian juga teknologi hydrodrive ini. Dan terakhit kita ada TPA Cipeucang," pungkasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo