TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Instruksi Presiden Jelang Ramadan Dan Lebaran

Ketersediaan Dan Jaga Stabilitas Harga Pangan

Laporan: AY
Minggu, 10 Maret 2024 | 08:38 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Sebentar lagi kita memasuki bulan Ramadan. Presiden Jokowi menginstruksikan seluruh jajarannya di Kabinet Indonesia Maju untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga pangan.
Hal itu disampaikan Jokowi saat memimpin sidang kabi­net yang membahas persiapan Ramadan dan Idul Fitri 1445 Hijriah di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/2/2024).
“Percepat juga pembagian selu­ruh paket perlindungan sosial dan jaminan sosial,” ujar Jokowi.
Jokowi juga meminta kemen­terian terkait mengecek persiapan infrastruktur dan moda transpor­tasi yang akan digunakan untuk arus mudik masyarakat.
“Setiap tahun kita selalu per­siapkan, karena ini event tahu­nan,” tuturnya.
Untuk menindaklanjuti arahan Jokowi, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi meminta dukungan dan kerja sama seluruh Kepala Daerah Pemerintah Provinsi, Kabupaten, Kota secara aktif dan terus-menerus melaksana­kan tiga hal. Pertama, Gerakan Pangan Murah (GPM).
“Saya minta tolong teman-teman semua di daerah bisa melakukan GPM sebagai langkah stabilisasi harga dan menjaga ketersedi­aan pangan kebutuhan pokok di masyarakat selama Ramadan hingga Lebaran,” kata Arief dalam acara Rapat Koordinasi Penga­manan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa dan Idul Fitri 2024 di Jakarta, Senin (4/3/2024).
Kepala Daerah, kata Arief, harus menjalin kerja sama dengan Perum Bulog, ID Food dan asosiasi terkait untuk memenuhi kebutuhan GPM.

Kedua, Kepala Daerah di­minta melakukan sinergi dan komunikasi dengan Tim Pengen­dali Inflasi Daerah (TPID).
Ketiga, Pemerintah Daerah juga diminta melakukan peman­tauan harga pasar, baik di pasar induk, pasar tradisional, maupun pasar retail modern.

“Nanti, Pak Kabareskrim (Kepala Badan Reserse Kriminal Komjen Wahyu Widada) mohon izin supaya kita bisa sama-sama memastikan harga ini memang benar tidak terlalu tinggi. Karena biasanya baru jelang puasa atau jelang Lebaran, harga itu sudah naik,” ujar Arief.
Dia juga memastikan Bapanas bakal all out menjaga kestabilan harga-harga bahan pokok selama Ramadan dan Idul Fitri 2024.
Bapanas upayakan pengen­dalian harga pangan sebaik mungkin. Termasuk koordinasi dengan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Badan Usa­ha Milik Negara (BUMN) dan BUM Daerah. Juga pelaksanaan Gerakan Pangan Murah di 514 Kabupaten Kota.
Menurutnya, sejumlah harga bahan pokok akan mengalami penurunan pada Maret dan April 2024, seiring dengan masa panen atau faktor musiman.

Harga beras, misalnya, baik yang medium dan premium, diyakini Arief akan mengalami penurunan sejalan dengan banyaknya panen pada Maret dan April 2024.
Selain itu, lanjut Arief, harga jagung pakan ternak juga akan mengalami penurunan sejalan dengan panen yang sudah ber­langsung dan diperkirakan sam­pai April 2024.

Kemudian, cabe rawit dan cabe keriting juga telah menun­jukkan penurunan harga dibanding beberapa waktu lalu.
“Ada cabe merah besar yang masih tinggi harganya akibat kemarin gagal panen. Tapi akan membaik (harganya) dua bulan ke depan,” kata Arief.
Pelaksana Tugas (Plt) Direk­tur Ketersediaan Pangan Bapa­nas Budi Waryanto mengimbau masyarakat tidak panik karena harga pangan naik menjelang Ramadan 2024.
“Belanja saja yang bijak. Untuk beras misalnya, kemasan lima kilo­gram itu cukup untuk dua minggu bagi keluarga kecil. Jangan beli berlebihan,” saran Budi.

Bagi masyarakat yang rentan terhadap daya beli, Pemerintah masih menjalankan bantuan pangan untuk 22 juta penduduk.
“Untuk komoditas selain beras, kami juga sudah melakukan koor­dinasi dengan stakeholder pelaku usaha agar tidak menaikkan harga terlalu tinggi,” ujar Budi.
Koordinator Koalisi Rakyat Kedaulatan Pangan (KRKP) Said Abdullah mengatakan, bulan Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri, secara alamiah memang me­nyebabkan peningkatan konsumsi pangan kebutuhan pokok.
“Agar stok hingga harga pan­gan kebutuhan pokok tetap ter­jaga, sejak jauh hari Pemerintah seharusnya sudah menghitung dan mempersiapkan dengan ma­tang,” kata Said kepada Redaksi, Sabtu (9/3/2024).

Sayangnya, lanjut dia, sejak ta­hun lalu harga komoditas pangan kebutuhan pokok di dalam negeri sudah naik signifikan. Salah satu penyebabnya adalah fenomena cuaca ekstrem El Nino.
Karena itu, Pemerintah dim­inta melakukan pemetaan sesegera mungkin agar saat panen raya untuk beberapa komoditas pangan yang berlangsung dalam waktu dekat, harga di tingkat petani tidak anjlok.
“Yang harus dijaga tidak hanya dari sisi konsumen, tapi dari sisi petani juga. Saat ini harga komoditas pangan sedang tinggi, tapi biasanya saat panen raya, harga anjlok dan petani merugi. Ini yang harus diantisipasi,” ujarnya.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengatakan, manajemen pangan harus diper­kuat agar inflasi pangan tidak naik drastis di Ramadan dan Idul Fitri. 

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo