TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

PDIP Rilis Bakal Capres 2024

Puan No.1, Risma No 2 Dan Ganjar No.3

Oleh: SAR/AY
Rabu, 10 Agustus 2022 | 09:52 WIB
Capres PDIP. Puan Maharani, Ganjar Pranowo dan Risma. (Ist)
Capres PDIP. Puan Maharani, Ganjar Pranowo dan Risma. (Ist)

JAKARTA - PDIP mulai merilis sejumlah kader internal yang berpotensi untuk diusung sebagai Capres 2024. Totalnya ada 4 nama yang masuk dalam nominasi. Ketua DPR, Puan Maharani berada di urutan 1, sedangkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ada di nomor 3.

Rilis daftar bakal capres ini bisa dilihat dari cuitan yang dibuat akun Twitter resmi milik PDIP, kemarin. Cuitan itu merujuk pada pernyataan Sekjen PDIP, Hasto Kristianto yang mengomentari soal siapa capres yang akan maju dari banteng.

Dalam cuitan tersebut, awalnya Hasto menjelaskan alasan PDIP belum memutuskan siapa capres yang akan diusung di Pilpres 2024. Kata dia, bursa capres PDIP masih dalam proses penggodokan. Ketum PDIP, Megawati Soekarno Putri, kata Hasto, masih mencermati dan menganalisa capres yang akan dipilih.

Meskipun belum ada keputusan, Hasto bilang, ada 4 nama kader yang saat ini masuk dalam radar pencapresan. Keempatnya dianggap memiliki rekam jejak dan kapabilitas yang mumpuni sebagai The Next Jokowi.

Siapa saja? Urutan pertama, Hasto menyebut Puan Maharani. Putri dari Mega itu dianggap punya pengalaman yang luas selama karirnya di dunia politik. Baik sebagai legislatif maupun sebagai pejabat eksekutif di pemerintahan.

“Kemudian ada Bu Risma sebagai Mensos. Lalu Pak Ganjar sebagai Gubernur. Dan selanjutnya ada Pak Anas mantan Bupati Banyuwangi,” demikian cuitan di akun Twitter @PDI_Perjuangan.

Lalu siapa yang berpeluang? Dalam cuitan itu menjelaskan, kader yang berkerja dan mengangkat harkat martabat bangsa, maka rakyat akan memberikan apresiasi. “Nah itulah yang nanti akan dinilai oleh Ibu Megawati,” tulis cuitan tersebut.

Namun dalam cuitan Twitter ini, tidak disebut nama keempat. Nama terakhir ini baru dilengkapi Hasto saat peluncuran buku ‘Suara Kebangsaan’, di Jakarta, Minggu (7/8) lalu. Hasto merinci ulang empat nama kader internal yang berpeluang menjadi Capres dari PDI Perjuangan.

Keempat nama itu antara lain Puan, Risma, Ganjar dan terakhir mantan Bupati Banyuwangi Azwar Anas. Itu dari internal.

Kandidat dari eksternal, kata Hasto juga tetap dilirik sebagai bahan pertimbangan Ketum PDIP Megawati Sokenarnoputri. Khususnya dari jalur profesional.

“Kami memiliki suatu kesabaran dan keyakinan bahwa dalam momentun yang tepat nanti, Bu Mega akan mengambil keputusan yang terbaik untuk bangsa dan negara Indonesia,” kata Hasto.

Pendukung Ganjar senang nama jagoannya disebut dalam dalam salah satu bakal capres yang berpotensi diusung oleh PDIP. Walaupun diurutan paling akhir.

Menurut Ketua Relawan Ganjar Pranowo atau GP Mania Immanuel Ebenezer menilai, masuknya nama Ganjar menjadi kode penting bahwa Gubernur Jawa Tengah itu masuk dalam hitungan PDIP.

“Berarti ada mas Ganjarnya, engga apa-apa nomor 3, berarti Mas Ganjar diperhitungkan. Nomor terakhir pun engga apa-apa, yang penting kan sikap publik enggak berubah,” kata sosok yang disapa Noel ini ketika dikonfirmasi tadi malam.

Ia berkeyakinan, peluang PDIP mengusung Ganjar sebagai capres cukup besar. Sosok yang juga pernah mengetuai relawan Jokowi Mania (JoMan) ini melihat Megawati adalah sosok ketum yang punya pertimbangan realistis, selain juga ideologis dalam memberikan keputusannya.

“PDIP akan mengusung mas Ganjar. Di berbagai lembaga survei yang kredibel, mas Ganjar memiliki elektabilitas tinggi. Mau ditaruh di nomor berapa, mas Ganjar masih tetap diperhitungkan,” tambahnya.

Ia meminta PDIP tidak perlu meragukan sikap ideologis Ganjar selama ini. Bahkan Noel menantang menunjukkan kebijakan apa yang dilakukan Ganjar selama menjabat menjadi Gubernur Jateng, yang tidak ideologis sebagaimana digariskan PDIP.

“Atas sikap dasar ideologis dan konsistensi ini lah ia diganjar oleh publik dengan tiingginya elektabilitas. Itu organik dan genuine. Ideologis tidak bisa pencitraan, ideologi itu terekam, berpihak atau tidak ke masyarakat,” tutur Noel.

Soal kekhawatiran akan ada pihak atau kelompok kepentingan lain yang akan menunggangi Ganjar, di luar PDIP, Noel menilai penting diantisipasi oleh PDIP sejak dini. Sehingga tidak ada lagi pihak-pihak yang menjauhkan PDIP dengan kadernya ketika berkuasa, seperti pernah dikabarkan terjadi di era Jokowi. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo