TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Debit Air Tinggi, Kampung Rawa Bamban Hidup Berdampingan dengan Luapan Air Sungai

Oleh: Trisan/Mg
Editor: Redaksi
Rabu, 30 April 2025 | 13:40 WIB
Foto : Trisan/Mg
Foto : Trisan/Mg

BENDA - Kampung Rawa Bamban, sebuah kampung di Jurumudi Baru dengan kondisi lingkungan yang mencolok. Tingginya debit air di wilayah ini menyebabkan air turunan Kali Cisadane meluap hingga sejajar dengan permukaan jalan raya di sekitarnya.

 

Kampung Rawa Bamban ini berlokasi di Jalan Faliman Wijaya, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, dan berada tepat di perbatasan dengan Jakarta Barat, menjadikannya kawasan yang strategis sekaligus unik.

 

Warga lokal Kampung Rawa Bamban, Fatur Hasibuan, menjelaskan bahwa kondisi debit air yang tinggi ini sudah berlangsung untuk periode waktu yang lama dan sudah menjadi hal yang lumrah untuk warga lokal.

 

"Dari saya kecil juga memang sudah seperti ini kondisinya, sekarang umur 21, kalau hujan nih, jalannya hilang, warga lokal saja kadang masih gak berani lewat kalau hujan, karena nyatu jalan sama sungai, salah-salah bisa jeblos," ucap Fatur, Rabu (30/04/2025).

 

Fatur mengungkap bahwa dirinya masih merasa nyaman tinggal di Kampung Rawa Bamban, terlepas dari semua dampak buruk yang disebabkan oleh kondisi debit air yang tinggi di sekitar permukiman.

 

"Banyak yang bilang kita daerah kumuh, mirip pinggiran Jakarta, ya memang dekat di pinggiran Jakarta sih, cuma saya nyaman tinggal di sini, warganya baik-baik, dan banyak kejadian lucu setiap hari di sini," ujarnya.

 

Walau begitu, terlihat banyak warga yang memanfaatkan air sungai yang tinggi ini. Beberapa warga terlihat mencuci pakaian mereka, bahkan membersihkan kendaraan pribadinya.

 

"Sudah biasa itu mah, cuci mobil, cuci baju, tinggal keluar rumah dikit, sudah ada air sungai, banyak bocah juga yang main-main air, kebiasaan warga Indonesia, hal buruk jadi hal positif, hal positif jadi hal buruk," ungkapnya.

 

Kondisi di Kampung Rawa Bamban ini juga menjadi hal yang kontroversial, khususnya di kalangan pengendara ojek online (ojol) yang harus melalui jalan dengan berbagai risiko.

 

Muhammad Rizky, salah satu driver ojol, mengungkapkan bahwa dirinya selalu berwaspada ketika mendapatkan pesanan di daerah Kampung Rawa Bamban.

 

"Ini saya habis ngantar juga, kalau hujan sih saya gak berani ambil, gak hafal saya, ngeri jalan sama sungai rata, mana gak ada pembatasnya kadang, cuma namanya cari duit, yang penting halal saja sudah," jelas Rizky.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit