Jumlah SPPG Di Banten Perlu Ditambah
Tangsel Siapkan Empat Lokasi Lahan

SERPONG UTARA-Jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Banten belum ideal dan masih perlu penambahan. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten membahas kondisi ini dalam rapat koordinasi (rakor) bersama Badan Gizi Nasional (BGN) dan kepala daerah se-Banten.
"Rakor ini menindaklanjuti upaya percepatan pembangunan SPPG di Banten. Kami berkoordinasi dengan seluruh kepala daerah dalam menindaklanjuti SE Mendagri terkait peran pemerintah daerah dalam penyediaan lahan untuk SPPG," ujar Andra Soni, Gubernur Banten dalam rakor di Kota Tangsel, Selasa (13/5).
Pemprov dan BGN juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang sinergi dan kerja sama dalam pelaksanaan Program MBG. Selain itu, dilakukan penandatanganan perjanjian pinjam pakai antara Pemprov Banten dan BGN mengenai pemanfaatan lahan milik pemerintah daerah.
"Alhamdulillah, kami bersama-sama menandatangani MoU dengan Kepala BGN. Ditargetkan ada 24 SPPG yang akan dibangun menggunakan APBN di atas lahan yang disediakan oleh Pemda," jelasnya.
Sementara, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) tengah menyiapkan beberapa lahan tambahan yang akan dimanfaatkan untuk memperluas jangkauan sasaran pemberian Makan MBG.
"Salah satu lahannya berada di Kelurahan Keranggan, gedung atau rumah tahan gempa bantuan dari BRIN yang sudah siap pakai," ujar Pilar Saga Ichsan, Wakil Wali Kota Tangsel yang hadir dalam rakor itu.
Pilar melanjutkan, masih terdapat tiga lokasi lainnya yang bisa menjadi alternatif. Lokasi-lokasi tersebut kini masih dalam proses asesmen. "Kampung Sawah Ciputat, Kebantenan Pondok Aren, dan Rusunawa Serua Ciputat," ucapnya.
Dia memaparkan, bahwa dari keempat lokasi tersebut, setidaknya akan terdapat tiga lokasi yang bakal segera dimanfaatkan. "Tentu semata-mata untuk mendukung kelancaran program ini di Kota Tangerang Selatan," ungkap Pilar.
Menurut Pilar, keterbatasan lahan yang diakibatkan oleh pesatnya pembangunan permukiman dan komersial di Kota Tangsel menjadi tantangan tersendiri dalam penyediaan fasilitas. Akan tetapi, Pemkot Tangsel tetap berkomitmen mencarikan solusi dengan menginventarisasi aset-aset daerah yang dimiliki.
"Karena memang kondisi Tangsel kan beda dengan daerah kabupaten dan kota lainnya, karena memang lahannya terbatas ya, jadi kami dalam mencari aset memang susah-susah mudah, tapi kalau memang masih terus diperlukan lahan Pemkot Tangsel yang dipinjam-pakaikan, ya kami akan cari aset-aset yang lain," tegasnya.
Nasional | 17 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 8 jam yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu