MotoGP 2025, Aldeguer Sesumbar Jadi Batu Sandungan Marquez Rebut Juara

AUSTRIA - Fermin Aldeguer kembali menjadi buah bibir usai penampilan impresifnya di MotoGP Austria 2025. Meski hanya finish di posisi kedua, rookie Gresini Racing itu menunjukkan keberanian luar biasa.
Bahkan, dia mengklaim sebagai satu-satunya pembalap yang mampu menghambat laju Marc Marquez di lap terakhir.
Balapan di Red Bull Ring bukan trek yang bersahabat bagi Aldeguer. Dari awal, dia sudah menyebut sirkuit ini salah satu yang paling tidak disukainya.
Start dari grid keenam, posisinya sempat merosot di barisan tengah. Namun, mental baja dan gaya balap agresif jadi senjatanya. Satu per satu lawan dia lewati.
Dari Francesco Bagnaia, Pedro Acosta, hingga Marco Bezzecchi, semuanya tak mampu menahan tekad Aldeguer untuk naik podium.
Keunggulan Aldeguer terlihat jelas saat ban mulai aus. Di saat rider lain kehilangan ritme, pembalap bernomor #54 itu justru semakin cepat. Dia menempel rapat Marc Marquez, menciptakan duel yang memaksa penonton menahan napas.
Meski akhirnya harus puas finish kedua, Aldeguer tetap dinobatkan sebagai Rider of The Day.
“Kalau ada satu pembalap yang bisa melawan Marc di lap terakhir, itu saya,” kata Aldeguer penuh percaya diri, seperti dikutip dari MotorSport, Rabu (20/8/2025).
Saya punya ritme yang kuat ketika ban sudah aus. Target saya hanya finis lima besar, tapi hasil ini jauh melampaui ekspektasi,” imbuhnya.
Aldeguer menjelaskan kunci keunggulannya, yakni pada sektor ketiga, khususnya di tikungan 6, 7 dan 8. Di sektor ini, dia bisa memangkas jarak dengan lawan-lawannya.
Meski motornya kalah dalam hal akselerasi dibanding Ducati dan KTM, Aldeguer menutupinya dengan pengereman ekstrem. Bahkan, sepatunya sampai berlubang akibat panas rem yang dipaksakan hingga batas.
“Marc selalu memberi tekanan di lap terakhir. Dia mempertaruhkan segalanya. Tapi saya juga tak menyerah. Hasil ini sangat penting untuk saya dan tim,” imbuhnya.
Bagi Marquez, kemenangan di Austria makin mendekatkannya ke gelar juara dunia. Rider Gresini Ducati itu kini semakin kokoh di puncak klasemen.
Jika tren positif ini berlanjut, bukan mustahil Marquez mengunci gelar juara dunia kesembilan bahkan sebelum seri terakhir musim ini.
Sejauh ini, Marquez tampil nyaris tanpa cela. Dari belasan seri yang sudah digelar, dia mengoleksi lebih dari lima kemenangan dan hampir selalu naik podium.
Dominasi ini mengingatkan pada masa kejayaannya bersama Repsol Honda. Namun, kini dia melakoninya dengan Ducati.
Kami tahu betapa kuatnya Marc di akhir balapan,” puji Aldeguer.
“Tapi saya juga tahu, hanya saya yang bisa mengganggunya sampai lap terakhir. Itu yang membuat saya semakin percaya diri menghadapi seri-seri berikutnya,” imbuhnya.
Penampilan Aldeguer membuka babak baru dalam persaingan MotoGP. Kehadirannya menjadi warna segar di tengah dominasi Marquez.
Banyak pengamat menilai, jika Aldeguer bisa menjaga konsistensi, dia berpotensi menjadi penantang serius gelar dunia di musim depan.
Apalagi, gaya balapnya mirip dengan Marquez muda: agresif, berani mengambil risiko dan piawai mengendalikan motor dalam kondisi sulit.
“Aldeguer punya karakter petarung. Hanya butuh pengalaman dan waktu untuk benar-benar menjadi ancaman,” ujar salah satu analis MotoGP.
Bagi Gresini Racing, hasil ini menjadi bukti keputusan tepat merekrut talenta muda asal Spanyol tersebut. Mereka kini memiliki kombinasi dua rider yang berbahaya: Marc Marquez dengan pengalaman dan mental juara, serta Aldeguer dengan semangat muda dan ambisi besar.
Dengan sisa musim yang masih cukup panjang, fokus kini tertuju pada bagaimana Marquez menjaga keunggulan.
Para pesaingnya seperti Bagnaia, Acosta dan Bezzecchi tentu tidak tinggal diam. Namun, performa mereka belum cukup konsisten untuk benar-benar menutup jarak dengan Marquez.
Aldeguer bisa jadi kunci. Jika dia terus menempel Marquez dan sesekali mencuri kemenangan, perebutan gelar dunia bisa berlangsung lebih seru.
Setidaknya, dia mampu memperlambat langkah Marquez mengunci gelar terlalu dini.
“Balapan hari ini membuat saya percaya diri. Saya tahu bisa bersaing dengan pembalap terbaik. Ini baru awal,” tutup Aldeguer dengan senyum lebar.
Dengan hasil Austria, Marquez semakin dekat dengan trofi ke-9. Namun, satu hal yang jelas, jalan menuju gelar tak akan semulus yang dibayangkan. Lantaran di belakangnya, ada seorang rookie bernama Fermin Aldeguer yang siap mengganggu kapan saja.
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 19 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu