Warga Minta DLH Segera Umumkan Hasil Pemeriksaan Lab Situ Cangkring
Khawatir Ada Pencemaran Limbah

TANGERANG - Warga Kelurahan Periuk Jaya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang hingga kini masih menunggu hasil lab mengenai penyebab matinya ribuan ikan di sana. Padahal, mereka khawatir ada pencemaran limbah industri.
Biasanya, kawasan itu ramai dipadati warga yang memancing, baik dari sekitar Periuk Jaya maupun dari luar. Namun, sejak kondisi itu terjadi, suasana berubah muram.
“Kami khawatir ada pencemaran limbah industri. Biasanya ikan di sini sehat dan banyak, tapi sejak dua minggu lalu mati mendadak,” ujar Gandi, Ketua Forum Rukun Tetangga (RW) Kelurahan Periuk Jaya, saat ditemui wartawan di tepi Situ Cangkring.
Menurut Gandi, pihaknya sudah melaporkan persoalan tersebut kepada berbagai instansi, mulai dari lurah, camat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) hingga Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang.
Ia menegaskan, DLH bahkan sudah mengambil sampel air dari situ untuk diuji di laboratorium. Namun hingga kini, hasil pemeriksaan belum kunjung diumumkan.
“DLH sudah turun mengambil sampel, tapi yang kami sayangkan sudah dua minggu belum ada hasil. Warga terus bertanya karena ini menyangkut kesehatan mereka,” tegasnya.
Lebih jauh, dia mengingatkan bahwa warga di sekitar Situ Cangkring masih sangat bergantung pada air tanah untuk kebutuhan sehari-hari. Pasokan air dari PDAM belum menjangkau kawasan di sana, sehingga jika benar terjadi pencemaran limbah, risiko kesehatan bagi masyarakat akan jauh lebih besar.
“Kalau benar hasil lab menyatakan ada pencemaran limbah industri, maka kesehatan masyarakat terancam. Kami mohon pemerintah, khususnya DLH, segera menyampaikan hasil uji itu secara terbuka,” lanjutnya.
Dari pengamatan warga, lokasi Situ Cangkring memang dikelilingi oleh kawasan industri. Tercatat ada lebih dari tujuh perusahaan di sekitar danau, bahkan ada yang baru beroperasi. Kondisi itu semakin memperkuat dugaan masyarakat bahwa pencemaran yang terjadi bukanlah hal alami, melainkan terkait aktivitas industri.
“Sekitar danau seluruhnya dikelilingi industri, jumlahnya lebih dari tujuh sampai delapan. Jadi wajar kalau masyarakat curiga, karena indikasi kuatnya ada di situ,” tuturnya.
Selain mengancam kesehatan, fenomena pun berdampak pada aspek sosial dan ekonomi warga. Aktivitas memancing yang biasanya menjadi hiburan sekaligus sumber tambahan ekonomi mendadak terhenti. Warga dari luar daerah ikut datang memancing karena di Situ Cangkring tidak dipungut biaya dan ikan melimpah. Kini, suasana berubah sepi. “Dulu banyak orang luar datang memancing ke sini, karena gratis dan ikannya juga banyak. Sekarang setelah ada pencemaran, suasana sepi sekali,” ucapnya.
Warga Periuk Jaya kini menunggu langkah cepat dari pemerintah Kota Tangerang. Mereka berharap hasil uji laboratorium bisa segera diumumkan, agar ada kepastian mengenai penyebab kematian ikan di Situ Cangkring. Transparansi dianggap penting untuk memulihkan kepercayaan masyarakat sekaligus memastikan langkah penanganan lebih lanjut.
“Kami hanya minta kepastian. Kalau memang tercemar, harus ada tindak lanjut. Kalau tidak, ya harus dijelaskan apa penyebabnya. Jangan sampai warga terus menunggu tanpa kejelasan,” tutupnya.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 11 jam yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu