Benavidez Tolak Lawan Yarde, Lebih Pilih Tanding Lawan Bivol

AMERIKA SERIKAT - David Benavidez menolak rencana duel melawan Anthony Yarde, sekaligus mengecam trilogi Artur Beterbiev kontra Dmitry Bivol yang dianggapnya tidak penting. Petinju asal Amerika Serikat itu lebih memilih menghadapi Bivol pada 22 November mendatang, ketimbang turun ring melawan Yarde.
Dmitry Bivol empat bulan lalu mengosongkan gelar juara dunia kelas berat ringan versi World Boxing Council (WBC), alih-alih menjalani kewajiban pertahanan gelar menghadapi Benavidez yang berstatus juara sementara. Gelar itu kini berada di tangan Benavidez dan akan dipertahankannya untuk pertama kali pada 22 November mendatang.
Laga perebutan sabuk WBC itu dijadwalkan menghadapkan Benavidez dengan Anthony Yarde asal Inggris di ANB Arena, Riyadh, Arab Saudi, dalam gelaran “The Ring IV”.
Yarde memiliki catatan 27 kemenangan dan 3 kekalahan, dengan 24 kemenangan diraih lewat Knock Out (KO).
Meski begitu, Benavidez tetap menyoroti Bivol yang sedang memulihkan diri setelah menjalani operasi punggung. Begitu sembuh, Bivol yang menyandang gelar juara kelas berat ringan versi The Ring, International Boxing Federation (IBF), World Boxing Association (WBA), dan World Boxing Organization (WBO), diperkirakan akan kembali menantang rival senegaranya, Artur Beterbiev, untuk kali ketiga. Benavidez menilai duel ulang Bivol-Beterbiev sudah tidak relevan.
“Saya bahkan tidak berpikir ini seharusnya menjadi trilogi,” ujar Benavidez seperti dikutip dari ESPN, Minggu (31/8/2025).
Dia menilai, hasil pertarungan kedua sudah cukup untuk menentukan siapa yang terbaik. Menurut Benavidez, Bivol layak menang sejak pertemuan pertama, meski Beterbiev saat itu keluar sebagai pemenang dengan keputusan mayoritas.
Pada duel ulang Februari lalu di Riyadh, Bivol berhasil membalas dengan keputusan mayoritas. Dari kaca mata Benavidez, kemenangan Bivol seharusnya sudah jelas sejak awal.
Seharusnya sudah berakhir setelah yang kedua karena saya pikir Bivol memenangkan yang pertama. Jadi, jika Bivol mempertahankan pertarungan yang sama, kecuali Beterbiev melakukan sesuatu yang berbeda dengan gaya bertarungnya, melempar lebih banyak kombinasi atau apa pun, saya pikir hasilnya akan sama saja. Saya pikir Bivol akan menang lagi,” jelas Benavidez.
Dalam pertarungan ulang itu, Bivol sempat kesulitan di ronde-ronde awal, namun perlahan mengendalikan jalannya laga. Keputusan juri menguatkan dominasi petinju Rusia tersebut.
Mike Fitzgerald memberi skor 116-112 untuk Bivol, sedangkan Deon Dwarte mencatatkan 115- 113. Hanya Jean-Robert Laine yang menilai laga imbang dengan skor 114-114.
Beterbiev yang memiliki catatan 21 kemenangan dan 1 kekalahan, dengan 20 kemenangan melalui KO, diyakini tetap akan menjadi lawan berat. Namun bagi Benavidez, gaya bertarung Bivol yang lebih rapi dan efisien sudah cukup untuk memastikan kemenangan.
Benavidez, petinju berusia 27 tahun asal Phoenix, Arizona itu kini tengah menyiapkan diri menghadapi tantangan Yarde. Meski enggan bertemu Yarde dari awal, ia tetap wajib menjawab status juara WBC yang kini melekat padanya.
Yarde melihat laga ini sebagai kesempatan emas untuk kembali masuk dalam jajaran elite kelas berat ringan. Petinju asal London tersebut ingin menebus kegagalannya saat dua kali kalah di partai perebutan gelar dunia sebelumnya.
Gelaran di Riyadh pada 22 November mendatang pun dipastikan menjadi sorotan besar. Benavidez hadir dengan reputasi sebagai juara baru yang ambisius. Sedangkan Yarde membawa ancaman KO yang bisa mengubah jalannya pertarungan kapan saja.
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 jam yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu
Nasional | 22 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu