TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

Banten Jadi Provinsi Terbaik Tangani TBC

Wamenkes Beri Pujian

Reporter: Rachman Deniansyah
Editor: Irma Permata Sari
Rabu, 12 November 2025 | 07:10 WIB
Wamenkes RI, Benjamin Paulus Octavius saat berkunjung dalam rangka peninjauan implementasi penanggulangan TBC di wilayah Tangerang Raya di Puspemkot Tangerang, Selasa (11/11).
Wamenkes RI, Benjamin Paulus Octavius saat berkunjung dalam rangka peninjauan implementasi penanggulangan TBC di wilayah Tangerang Raya di Puspemkot Tangerang, Selasa (11/11).

TANGERANG-Banten menjadi provinsi terbaik di Indonesia dalam penanganan Tuberkulosis (TBC). Sudah 93 persen kasus TBC berhasil ditemukan dan ditangani di Banten dari target 100 persen. 

 

  Hal itu diungkapkan Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Benjamin Paulus Octavianus, dalam peninjauan implementasi penanggulangan TBC di wilayah Tangerang Raya, yang digelar di Puspemkot Tangerang, Selasa (11/11).

 

 “Dari data yang kita miliki, Provinsi Banten adalah yang terbaik kinerjanya untuk pemberantasan TB di Indonesia. Kasus TBC itu yang penting ditemukan dulu, baru diobati. Di Banten sudah 93 persen kasus berhasil ditemukan dari target 100 persen,” ujar Benjamin.

 

 Ia menjelaskan, capaian Banten jauh melampaui provinsi lain. “Kalau di Jawa Tengah dan Jawa Timur baru 60-65 persen, Jawa Barat 78 persen. Bahkan ada provinsi yang baru 38 persen. Jadi Banten ini top,” tegasnya.

 

 Selain itu, Benjamin menilai, Banten juga unggul dalam pemberian obat pencegahan bagi keluarga pasien TBC. “Rata-rata nasional hanya 10 persen keluarga pasien yang dapat obat pencegahan, di Banten bisa 52 persen, tertinggi di Indonesia,” lanjutnya.

 

 Benjamin juga menyoroti pentingnya sinergi antarprogram pemerintah, termasuk dalam pencegahan stunting yang berkaitan erat dengan daya tahan tubuh masyarakat terhadap penyakit seperti TBC.

Gubernur Banten, Andra Soni mengapresiasi kolaborasi kabupaten dan kota di Banten yang dinilai berhasil dalam mendeteksi dan mengobati pasien TBC.

 

 “Masyarakat jangan salah paham. Tingginya temuan TBC di Banten bukan berarti banyak pengidap, tapi menunjukkan bahwa kita aktif mencari dan mengobati pasien. Ini prestasi,” ujar Andra.

 

 Ia menyebutkan, Banten baru saja meluncurkan program Temui, Obati, Sampai Sembuh (TOSS) TBC untuk memperkuat sistem deteksi dan pengobatan.

 

 Sementara di sisi lain, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi salah satu daerah di Banten dengan capaian deteksi TBC yang menonjol. 

  

Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan mengatakan, bahwa di Tangsel bahkan melampaui target nasional dalam kegiatan skrining TBC. 

 

 “Dari target sekitar 4.900 warga, kita sudah skrining lebih dari 5.000 orang. Artinya capaian kita 103 persen,” ungkap Pilar.

 Melalui program Ngider Sehat, Pemkot Tangsel terus mendorong warga untuk rutin memeriksakan diri dan disiplin menjalani pengobatan.

 

 “Kesadaran masyarakat penting sekali. Kalau obat tidak diminum tuntas, penyakitnya tidak sembuh-sembuh,” tegas Pilar.

 

 Dia menjelaskan, bahwa upaya pencegahan juga dilakukan secara lintas sektor. Program Bedah Rumah dan penataan kawasan permukiman turut mendukung pengendalian penyebaran penyakit.

 

 “Kalau rumah lembab dan minim ventilasi, penularan cepat. Jadi kualitas hunian juga kita perhatikan. Tahun ini saja ada 350 lebih rumah dibedah, total hampir 2.900 rumah,” jelasnya.

 

 Pilar menilai, keberhasilan Banten dalam penanganan TBC tak lepas dari kekompakan lintas instansi dan dukungan pemerintah pusat.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit