TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo
Piala Dunia 2022

Prediksi Laga Perdana Grup A Belanda vs Ekuador Nanti Malam

Oleh: BNN
Jumat, 25 November 2022 | 16:33 WIB
Timnas Belanda di Piala Dunia 2022 Qatar. (Ist)
Timnas Belanda di Piala Dunia 2022 Qatar. (Ist)

TANGSEL—Start apik dilalui Belanda dan Ekuador di laga perdana Grup A Piala Dunia 2022. Kini, kedua tim membidik kemenangan kedua untuk membuka jalan menuju babak berikutnya saat keduanya bertemu pada pada matchday 2 di Khalifa International Stadium, Jumat (25/11/2022) pukul 23.00 WIB.

Di laga pertama, dengan barisan pertahanan yang dikomandani Virgil van Dijk, Belanda mampu membuat Senegal tak berdaya. Setelah itu, meski harus menunggu hingga menit-menit akhir, Belanda mencetak dua gol untuk memastikan kemenangan mereka.

Belanda memecah kebuntuan lewat gol Cody Gakpo dari assist manis Frenkie de Jong di menit 84. Davy Klaassen kemudian menegaskan kemenangan Belanda di menit 90+9.

Sama seperti Belanda, Ekuador juga menang 2-0 di laga pembuka. Ekuador menekuk tuan rumah Qatar melalui sepasang gol Enner Valencia.

Namun, kapten Ekuador itu lantas mengalami cedera dan diragukan bisa main lawan Belanda. Ini bisa berdampak negatif buat mereka.

Dalam klasemen Grup A, Ekuador dan Belanda sama-sama mengumpulkan 3 poin dan sama-sama pula meraih selisih 2 gol dari kemenangan 2-0. Posisi tertinggi Grup A pada matchday 2 akan dipengaruhi dari bentrok Oranje kontra La Tricolor ini.

Kemenangan bakal membuka jalan salah satu tim ke babak 16 besar. Namun, jika Belanda dan Ekuador hanya bermain seri, persaingan akan kian sengit. Matchday ke-3 Grup A akan sangat krusial menentukan siapa yang keluar sebagai juara Grup A, dan siapa pula yang berpotensi tersingkir.

Sebelum berjumpa di Piala Dunia 2022, Belanda dan Ekuador sudah 2 kali bersua di ajang friendly match. Laga pertama terjadi pada 1 Maret 2006. Di bawah besutan Marco van Basten, Belanda menang 1-0 berkat gol tunggal Dirk Kuyt pada menit ke-48. Ekuador baru bisa memperlihatkan perlawanannya ke Belanda 8 tahun kemudian, tepatnya 18 Mei 2014.

La Tri berhasil mengejutkan De Oranje lewat gol cepat Jefferson Montero (9’). Namun, Robin van Persie akhirnya mengubah kedudukan kembali setara bagi Belanda (37’). Belanda yang kala itu ditukangi Louis van Gaal menyelesaikan pertandingan kontra Ekuador dengan skor 1-1.

Kini, Van Gaal kembali memimpin Belanda untuk meladeni Ekuador. Meski pernah berhadapan, La Tri tentu bukanlah tim yang sama, seperti saat periode pertama Van Gaal melatih De Oranje (2012-2014).

Ekuador membawa 26 pemain terbaiknya ke Qatar. Salah satu yang saat ini menjadi sorotan adalah Enner Valencia. Striker milik Fenerbahce itu tampil gemilang kala timnya menaklukkan Qatar.

Valencia membuktikan kualitasnya dengan mengukir brace dalam kemenangan tersebut. Keberadaan Valencia merupakan aset berharga bagi lini depan Ekuador.

Laman Whoscored menyebut bahwa sang kapten tim itu dibekali keunggulan dalam 5 aspek: dribbling, finishing, key passes, passing, dan defensive contribution.

Kapasitas yang dimiliki Valencia menjadikannya sebagai striker komplet, baik saat menyerang maupun bertahan. Kehadiran Valencia dapat mengundang kewaspadaan bagi pertahanan Belanda.

Di sisi lain, Belanda bukan tanpa perubahan. Sejak periode kedua Van Gaal melatih Belanda, De Oranje menikmati 16 pertandingan tanpa terkalahkan.

Salah satu hasil yang kentara adalah kembalinya Belanda ke hajatan Piala Dunia. Capaian itu membayar kegagalan De Oranje yang sempat tidak lolos ke Piala Dunia edisi 2018.

Usai menang melawan Senegal, kapten Belanda Virgil  van Dijk mengaku belum puas dengan permainan De Oranje dalam pertandingan tersebut. Dia menyebutkan perlu ada perbaikan yang harus dilakukan di tubuh timnya.

“Kami menang, tetapi kami juga sadar bahwa harus melakukan lebih baik,” kata Van Dijk kepada NOS.

Ada beberapa hal yang menjadi catatan Van Dijk. Menurutnya, timnya terlihat keteteran meladeni serangan balik Lions of Teranga –julukan Senegal.

"Di depan kami terkadang mencoba memaksakan sesuatu, dan kami terlalu sering membiarkan diri kami terkena serangan balik Senegal,” sambungnya.

“Itu adalah area yang perlu kami tingkatkan karena itu (serangan balik) adalah kekuatan yang sangat bagus dari lawan kami berikutnya, Ekuador. Tapi saya optimistis karena saya merasa kami akan menjadi lebih baik,” tutupnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo