TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo
Muncul Di Podcast Deddy Corbuzier

Danjen Kopasus Diwawancarai Letnan Kolonel Tituler

Laporan: AY
Kamis, 02 Februari 2023 | 10:34 WIB
Danjen Kopasus Mayjend Iwan Setiawan (kiri) saat tampil di acara podcast Deddy Corbuzier. (Ist)
Danjen Kopasus Mayjend Iwan Setiawan (kiri) saat tampil di acara podcast Deddy Corbuzier. (Ist)

JAKARTA - Youtuber Deddy Corbuzier, yang sudah mendapatkan pangkat Letnan Kolonel Tituler, mengundang Danjen Kopassus Mayjen Iwan Setiawan sebagai bintang tamu spesial dalam podcast teranyarnya.

Dalam wawancara itu, keduanya tampil dalam balutan seragam TNI bermotif loreng. Selama hampir satu jam, sang jenderal begitu nyaman diwawancarai sang letkol.

Tayangan podcast Close The Door dengan bintang tamu Danjen Kopassus itu tayang di Channel YouTube Deddy Corbuzier, kemarin. Warganet tampak antusias merespons tayangan tersebut. Hanya dalam tempo 10 jam sejak diunggah di YouTube, video tersebut sudah ditonton sebanyak 1,1 juta kali.

Dalam tayangan kali ini, Deddy tampil dengan seragam lapangan warna loreng lengkap dengan baret dan tanda pangkat di kerahnya. Di depannya, duduk Danjen Kopassus Mayjen Iwan Setiawan, yang tampil dalam balutan seragam loreng lengkap dengan baret merah dan dua bintang di pundaknya.

Selama hampir satu jam, Deddy mengulik kisah hidup Iwan. Dalam wawancara ini, Deddy tampil lebih kalem dari biasa, dengan pertanyaan dan celetukan terukur. Wawancara berlangsung santai, dengan sesekali diselingi tawa.

Di awal, Iwan menceritakan keistimewaan prajurit Kopassus sebagai pasukan elite. Bagaimana prajurit dilatih keras setiap hari agar lebih baik mandi keringat di saat latihan daripada mandi darah di medan perang. Ia juga menceritakan bagaimana prajurit Kopassus lebih baik pulang nama daripada gagal menjalankan tugas.

Setelah itu, Iwan juga menceritakan pengalamannya dalam Operasi Seroja di Timor Timur, Aceh, dan Papua. Tak cuma bertugas di daerah konflik, Iwan juga menceritakan perjalanannya mendaki gunung tertinggi di dunia, yaitu Puncak Everest. Ia menjadi salah satu prajurit yang berhasil menancapkan Merah Putih di Puncak Everest, Nepal.

Iwan bilang, pendakian ke Gunung Everest pada 1997. Ekspedisi ke Puncak Everest itu diinisiasi Danjen Kopassus saat itu, Mayjen Prabowo Subianto. Iwan mengaku terpilih sebagai satu-satunya perwira Akmil yang diutus ke Gunung Everest.

Bagi Iwan, perjalanan itu tak bisa dilupakan. Saat itu, ia mengaku tak tahu apa-apa soal Gunung Everest. Tingginya seberapa, cuacanya bagaimana, dan lain sebagainya. Namun, karena sudah tugas, harus dilaksanakan.

"Modal bonek saja. Tapi, saat diperintahkan saya tidak pikir apa-apa lagi, saya siap menjalankan tugas,” kata Iwan.

Iwan bercerita, mendaki Gunung Everest itu sebenarnya tak bisa sembarangan. Seorang pendaki harus mempersiapkan diri tiga sampai lima tahun. Pendaki harus memulai latihan dengan mendaki gunung dengan ketinggian 3 ribu meter di atas permukaan laut (mdpl), lalu 4 ribu, dan 5 ribu. Harus pernah mendaki gunung es lalu baru bisa mendaki Everest.

Namun, saat itu ia hanya mempersiapkan waktu selama tiga bulan. Latihannya pun hanya mendaki Gunung Gede dan Gunung Pangrango.

Saat mendaki, benar saja, cuaca ekstrim menyambut Iwan. Ia mengaku sempat muntah-muntah saat mendaki 100 meter di Gunung Everest. Dia sempat memulihkan diri selama dua hari sebelum kembali dengan rombongan.

Iwan berhasil mendaki hingga lebih dari 8.500 kaki. Cuaca saat itu, sangat tidak kondusif. Saat mendaki, tidak ada stok oksigen, sleeping bag, dan matras. Banyak yang mengira dia dan rombongan mati di atas.

“Kita berikrar lebih baik pulang nama dari pada gagal,” tuturnya.

Berkat keyakinan, Iwan bersama dua orang lainnya selamat dan sukses menyelesaikan misi itu.

"Orang di basecamp mengira kita sudah mati semua. Besoknya kita turun ke bawah, kita selamat,” katanya.

Video yang diunggah Deddy ini mendapat banyak respons dari warganet. Sebanyak 3,9 ribu pengguna menuliskan komentar. Sebagian besar pengguna mengaku senang mendengar kiprah Danjen Kopassus Mayjen Iwan Setiawan.

Pemilik akun @littaangggraini mengakui terinspirasi dengan perjalanan hidup prajurit Kopassus. “Semoga anak saya yang masih SMP bisa mengikuti jejak Danjen Kopassus,” harapnya.

Akun @fauzanibnufarid mengaku bangga Indonesia memiliki satuan Kopassus. “Pengalaman Bapak Danjen sangat menginspirasi dan memotivasi anak-anak negeri ini,” ujarnya.

“Sehat-sehat terus Bapak-Bapak TNI. Terima kasih atas semua jasanya,” tilis @Demi Syaraswati. rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo