Pemerintah Perlu Anggaran Pembangunan Sangat Besar
Infrastruktur Butuh 10.000 T, Untuk MBG 300 T, Swasembada Jagung 6 T

JAKARTA - Anggaran pembangunan yang dibutuhkan Pemerintah sangat besar. Misalnya, untuk infrastruktur butuh Rp 10.000 triliun. Untuk Makan Bergizi Gratis (MBG) butuh Rp 300 triliun. Lalu, untuk swasembada jagung, butuh Rp 6 triliun. Ibu Menteri Keuangan (Menkeu), apakah ada dana untuk semua ini?
Kebutuhan dana infrastruktur dipaparkan Menkeu Sri Mulyani dalam kegiatan International Conference on Infrastructure (ICI) 2025, di JICC Senayan, Jakarta, Kamis (12/6/2025). Kata Sri Mulyani, kebutuhan investasi untuk pembangunan infrastruktur selama 2025-2029 mencapai 625,37 miliar dolar AS atau sekitar Rp 10.000 triliun.
Dari total kebutuhan tersebut, dana yang tersedia hanya sekitar 40 persen. “Anggaran Pemerintah yang digabungkan dengan anggaran Pemda mencakup sekitar 40 persen," urai Sri Mulyani.
Artinya, Pemerintah hanya sanggup menggelontorkan dana 250,15 miliar dolar AS atau sekitar Rp 4.065 triliun. Dengan kondisi tersebut, Sri Mulyani mengajak partisipasi swasta dan dukungan banyak mitra untuk mendanai pembangunan tersebut.
Untuk kebutuhan dana MBG, disampaikan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan. Mantan Menko Kemaritiman dan Investasi ini menerangkan, kebutuhan dana MBG tahun 2026 mencapai Rp 300 triliun. Angka ini hampir dua kali lipat dana MBG tahun ini yang sekitar Rp 171 triliun.
"(MBG) menurut saya adalah program yang sangat bagus. Besaran program ini, kita biayai mungkin sekitar Rp 300 triliun tahun depan," ujarnya, saat berbicara di ICI 2025, JICC, Kamis (12/6/2025).
Dengan tambahan ini, Luhut yakin, MBG dapat mewujudkan kesetaraan ke seluruh wilayah Indonesia. Sebab, anggaran itu tidak hanya difokuskan di Pulau Jawa, tetapi ke seluruh wilayah dan bisa memunculkan simpul-simpul ekonomi baru hingga ke pelosok desa.
Luhut meyakini, dengan adanya program MBG ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat terdongkrak ke 8 persen di 2029. "Saya yakin, pertumbuhan 8 persen itu bisa tercapai," ucapnya.
Dalam kajian yang dilakukan DEN, MBG akan memberikan sumbangsih ke pertumbuhan ekonomi di kisaran 0,01-0,26 persen. MBG akan menyerap tenaga kerja di kisaran 900 ribu hingga 1,9 juta orang, dengan sektor yang paling terdampak positif adalah pertanian. Selain itu, MBG akan menurunkan tingkat kemiskinan antara 1-4 persen hingga menurunkan ketimpangan dalam kisaran 1,4-4,8 persen.
Untuk dana program swasembada jagung, disampaikan Menko Pangan Zulkifli Hasan. Politisi yang akrab disapa Zulhas ini meminta Sri Mulyani menggelontorkan dana Rp 6 triliun ke Bulog untuk menyerap 1 juta ton jagung petani.
"Kementerian Keuangan untuk segera memberikan anggaran kepada Bulog untuk 1 juta ton," kata Zulhas, di Jakarta, Kamis (12/6/2025).
Sebagai catatan. Pemerintah telah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) jagung di tingkat petani Rp 5.500 per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp 5 ribu per kg. Perum Bulog mendapat penugasan menyerap 1 juta ton jagung dari petani.
Sampai saat ini, Kemenkeu belum mengucurkan dana tersebut ke Bulog. Karena itu, Bulog pun belum bisa melakukan penyerapan. "Bulog akan bisa bekerja kalau sudah ada anggarannya. Anggarannya belum ada," ucap Zulhas.
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu