Sudah Diakses 19,7 Juta Orang
Cek Kesehatan Gratis, Hindari Penyakit Berat

JAKARTA - Cek Kesehatan Gratis atau CKG adalah salah satu program unggulan Presiden Prabowo. Saat ini sudah hampir 20 juta orang mengakses program tersebut. Dan sampai akhir tahun ditargetkan mencapai 102 juta orang.
Kepada Rakyat Merdeka Group Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menceritakan tentang pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis, respon masyarakat dan hasilnya. Problem terbanyak rupanya adalah penyakit terkait gigi, mata dan hipertensi.
Berikut petikan wawancara Rakyat Merdeka dengan Menteri Kesehatan pada Senin (18/8/2025) di Jakarta.
Bagaimana latar belakang diluncurkannya program cek kesehatan gratis dan masalah kesehatan masyarakat seperti apa yang ingin disasar melalui program ini?
CKG diluncurkan sebagai bagian dari Asta Cita dan Program Hasil Terbaik Cepat Presiden (Quick Win) di bidang kesehatan.
CKG dilatari oleh fakta 90% beban penyakit masyarakat di setiap siklus hidup, adalah hal yang dapat dicegah atau diketahui lebih dini sehingga segera diobati agar tidak menjadi berat (contoh hipertensi yang dapat mengakibatkan stroke).
Sementara, prilaku cek kesehatan rutin belum menjadi gaya hidup masyarakat.
Untuk itu, pemerintah meluncurkan program CKG bukan saja untuk membantu masyarakat merubah prilaku kesehatan menjadi ke pencegahan penyakit/masalah kesehatan sejak awal, tapi turut merubah budaya akan kesadaran hidup sehat sejak dini.
Bagaimana mekanisme pelaksanaan program cek kesehatan gratis, layanan kesehatan apa saja dan siapa yang menjadi target utama program ini — apakah hanya warga usia tertentu, masyarakat miskin, atau umum?
Program CKG dapat diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat, dengan menunjukkan KTP saat mendaftar.
Untuk memperoleh layanan, masyarakat dapat mendaftar melalui aplikasi SatuSehat, kanal WhatsApp, ataupun datang langsung ke puskesmas terdekat.
Masyarakat akan mendapat berbagai jenis pemeriksaan sesuai dengan usia dan faktor resikonya. Misal, bagi masyarakat dengan usia 40 tahun ke atas, dan memiliki tekanan darah tinggi, maka bisa mendapat sampai dengan 20 jenis pemeriksaan. Bila tidak ada faktor resiko, maka jumlah pemeriksaan akan lebih sedikit.
Setelah berjalan beberapa bulan, bagaimana respon masyarakat terhadap program ini? Apakah ada data partisipasi atau antusiasme masyarakat sejak program ini berjalan?
Setelah berjalan 7 bulan, masyarakat menyambut baik program ini. Buktinya, saat ini setiap harinya terdapat sampai dengan 40 orang memperoleh layanan CKG di 1 puskesmas dan jejaringnya. Bahkan masyarakat juga ada yang sudah mendaftar untuk mendapat layanan di Januari 2026. Ini menunjukkan atensi yang besar dari masyarakat terhadap program ini.
Sampai saat ini sudah berapa juta orang mengakses layanan CKG dan bagaimana targetnya sampai akhir tahun ini?
Sampai 17 Agustus 2025, tercatat 19,7 juta masyarakat mengakses layanan CKG, yang terdiri dari 19,4 juta melalui CKG Ultah dan 300 ribu melalui CKG Sekolah.
Sesuai RPJMN, program CKG ditargetkan menjangkau 102 juta masyarakat di akhir tahun 2025.
Apakah Kemenkes sudah melihat dampak dari pelaksanaan program CKG? Dan bagaimana efeknya terhadap kondisi umum kesehatan masyarakat Indonesia? Apakah ada integrasi dengan layanan BPJS atau sistem kesehatan nasional lainnya?
Kemenkes sudah melihat dampak dari CKG, yaitu identifikasi beban kesehatan masyarakat yang lebih tepat sebagai dasar pengambilan kebijakan, dan perubahan pengetahuan masyarakat tentang kondisi kesehatannya.
Melalui CKG, Kemenkes dapat mengetahui masyarakat yang perlu mendapatkan layanan kesehatan lebih awal (mis. penderita hipertensi), sehingga dapat diobati sejak awal dan terhindar dari komplikasi.
Sejak diluncurkan di 10 Februari tahun ini, Kemenkes mendapati temuan terbanyak adalah masalah gigi, disusul mata dan hipertensi.
Sabagai tindak lanjut, kami menghimbau masyarakat agar memeriksakan masalah tersebut ke puskesmas terdekat untuk penanganan awal.
Bagaimana harapan Bapak terhadap keberlangsungan program CKG dalam jangka panjang?
Saya berharap masyarakat akan menjadikan CKG sebagai pola hidup, rutin memeriksa kesehatan, sehingga terhindar dari beban penyakit yang besar. Jika sudah membesar, biaya pengobatannya tentu akan jauh lebih mahal dibanding jika sudah terdeteksi sejak dini.
Program CKG akan berlangsung secara rutin setiap tahun, sehingga masyarakat dapat terus memanfaatkannya untuk menjaga kesehatan.
Dalam jangka panjang, CKG akan diperluas dan ditingkatkan jenis pemeriksaannya (mis. mencakup resiko penyakit-penyakit endemis seperti kusta, malaria) sehingga memenuhi kebutuhan masyarakat dengan lebih baik.
Olahraga | 12 jam yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu