Selamat Datang Haji Mabrur

SERPONG - Tidak terasa, jamaah haji kita telah berdatangan ke tanah air. Mereka sudah menunaikan seluruh rukun dan syarat haji dan umrah. Harapan mereka semuanya tentunya bukan hanya untuk memperoleh haji yang sah dan dapat diterima (maqbul) tetapi juga untuk meraih haji mabrur, yakni haji yang memberikan dampak positif di dalam kehidupan individu, keluarga dan masyarakat, termasuk kepada bangsa Indonesia tercinta.
Perjalanan haji memang beda dengan perjalanan atau tour biasa. Bedanya ialah, kalau tour, kita traveling ke tempat-tempat bersejarah atau obyek wisata dunia, tujuan utamanya untuk mendapatkan hiburan dan kesenangan setelah sekian lama kita serius bekerja.
Di dunia barat memang sengaja dirancang incame mereka sedemikian rupa sehingga traveling cost pertahun bisa diperhitungkan. Misalnya tahun ini negara mana dan obyek wisata apa yang akan dikunjungi, dengan siapa dan apa yang dipersiapkan untuk itu.
Sepulang traveling, mereka kembali bekerja seperti biasa dan tahun berikutnya diprogram lagi traveling dengan lokasi yang berbeda.
Suasana batin yang dapat membuat diri kita lebih dekat dengan Tuhan hampir tidak terasa. Bahkan terkadang pulang membawa kegelisahan spiritual karena banyaknya ibadah rutin yang direduksi, apalagi jika di dalam travelingnya lengket dengan dosa.
Perjalanan ke tanah suci, baik haji maupun umrah, suasana kebatinannya sangat berbeda. Dalam haji dan umrah kita berangkat dengan niat yang tulus untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Seolah-olah kita berniat untuk kembali ke kampung halaman spiritual kita. Bahkan apapun yang terjadi di sana, kita dan keluarga yang ditinggal sudah siap menerima segala resiko. Termasuk yang paling pahit, jika meninggal, akan dikuburkan di sana, karena memang jenazah jamaah haji dan umrah tidak pernah dikembalikan ke tanah air.
Itulah sebabnya acara-acara khusus seperti doa selamatan sering digelar menjelang keberangkatan ke tanah suci. Segenap anggota keluarga dan kawan-kawan terdekat diundang. Seolah-olah kepergian kita untuk tidak kembali lagi. Jamaah haji atau umrah pun kadang-kadang dilepas dengan isak tangis.
Di atas segala-galanya, para jamaah haji yang pulang ke tanah air semuanya berharap untuk memperoleh haji mabrur, yaitu haji yang membawa perubahan secara mendasar di dalam diri seseorang ke arah yang lebih positif.
Kalau dahulu masih acuh di dalam melaksanakan dosa maka sekarang dia akan sensitif. Kalau sebelumnya masih sering membuka aurat dengan maksud negatif maka sekarang berusaha untuk mempertahankan kesucian dirinya setelah ia dengan susah payah membersihkan dirinya.
Tegasnya, sepulangnya dari tanah suci muncul keinginan untuk menjadi hamba ideal, bermanfaat untuk masyarakat, dan menjadi faktor terwujudnya kehidupan yang positif dan kondusif, baik di dalam lingkungan keluarga maupun di dalam lingkungan masyarakat. Pembantu, supir, tetangga, dan seluruh sahabatnya merasakan adanya sesuatu yang mengesankan secara positif pasca haji. Inilah haji mabrur dan inilah harapan kita semua.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 21 jam yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu